visitaaponce.com

Pertamina-Aramco Jajaki Rantai Nilai Hidrogen dan Amonia Hijau

Pertamina-Aramco Jajaki Rantai Nilai Hidrogen dan Amonia Hijau
Petugas Pertamina saat mengisi pasokan BBM ke truk tangki.(Antara)

PT Pertamina (Persero) dan perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco tengah menjajaki pengembangan value chain atau rantai nilai hidrogen dan amonia hijau.

Dalam forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global atau B20 di Bali, kedua pihak melakukan Penandatanganan MoU oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Senior Vice President Downstream Aramco Mohammed Y. Al Qahtani.

Adapun pengembangan amonia dan hidrogen dinilai memiliki peran penting dalam peta jalan bersih nol emisi Indonesia pada 2060. Serta, diharapkan menjadi pemain kunci dalam produksi hidrogen hijau di Asia.

Baca juga: 25 Rekomendasi Kebijakan B20 untuk KTT G20

"Kami berambisi untuk mencapai nol emisi di seluruh aset pada 2050. Pekerjaan kami mengembangkan jalur baru energi lewat amonia dan hidrogen untuk mencapai tujuan itu," ujar Al Qahtani dalam keterangannya, Selasa (15/11).

Pertamina tengah menggarap potensi hidrogen dan amonia di wilayah kerja panas bumi (WKP) dan lapangan yang memiliki fasilitas pemanfaatan dan penangkapan karbon (Carbon Capture, Utilizaton and Storage/CCUS)

Nicke menambahkan bahwa transisi energi tidak boleh membahayakan ketahanan dan keterjangkauan energi. Khususnya, bagi negara-negara yang masih bergantung pada bahan bakar fosil.

Baca juga: PLN Gandeng JBIC Kerja Sama Investasi Transisi Energi

"Pertamina mengembangkan program dekarbonisasi melalui CCUS. Hidrogen dan amonia diharapkan memainkan peran kunci dalam pembangkit listrik bebas emisi dan proses industri," jelas Nicke.

Menurutnya, MOU itu melibatkan studi prakelayakan yang bertujuan menilai kemungkinan kerja sama terkait pengembangan rantai nilai amonia dan hidrogen yang bersih. Ini termasuk potensi CCUS di fasilitas Pertamina Group, serta lokasi potensial lain yang disepakati.

Studi ini akan mengeksplorasi kelayakan investasi dan bersama-sama mengembangkan opsi komersialisasi. Namun, tidak terbatas pada organisasi bisnis dan struktur komersial untuk amonia dan hidrogen bersih di Indonesia.(OL-11)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat