Sagu Jadi Solusi Hadapi Krisis Pangan Dunia
![Sagu Jadi Solusi Hadapi Krisis Pangan Dunia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/7284df42365654f869efcec228cc999c.jpg)
SAGU semakin menarik dikulik. Tidak hanya diandalkan untuk menopang ketahanan pangan dan energi, tapi juga menumbuhkan ekonomi wilayah dan nasional. Pasalnya, hasil olahan sagu bisa menjadi kesempatan besar bagi petani dan pelaku usaha perkebunan untuk dikembangkan menjadi beragam varian produk turunannya yang strategis dan menguntungkan.
“Ini momen tepat untuk memperkenalkan sagu Indonesia ke pasar global, membuka peluang pasar baru karena sagu dan produk turunannya memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai penyokong ketahanan pangan dan bahan pangan alternatif serta substitusi tepung terigu,” ungkap Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah, di Jakarta, pekan lalu.
Andi Nur menambahkan, sagu juga sebagai salah satu terobosan Kementan dalam menjawab tantangan krisis pangan dunia melalui program unggulan Direktorat Jenderal Perkebunan, yaitu Sagunesia (Sagu untuk Indonesia). Kebijakan itu berupa pengembangan sagu untuk kemandirian pangan lokal dengan memberi bantuan unit pengolahan hasil (UPH) dan alat pengolahan sagu skala kelompok petani, substitusi impor 2022-2024, dan gula cair untuk kemandirian lokal/skala rumah tangga, serta untuk bioetanol.
“Pengembangan sagu perlu didukung pemberdayaan petani lokal agar bisa bersaing di pasar global melalui penguatan promosi pemasaran produk turunannya termasuk melalui e-commerce,” ujar Andi Nur.
Kementan bahkan terus melakukan langkah responsif dan kolaboratif yang konsisten melalui sinergi bersama semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha perkebunan, para praktisi, pekebun, maupun pihak terkait lainnya, demi mengoptimalkan sagu agar kualitasnya tetap terjaga dan ketersediaan stok bahan bakunya terjamin.
Berbagai langkah itu di antaranya memperkuat aspek perbenihan, infrastruktur, dan penyediaan alat mesin pertanian, memperkuat kelembagaan pekebun atau korporasi/kemitraan, mengawal dari hulu hingga hilir, peningkatan SDM, serta mendorong pemanfaatan KUR dan investasi.
“Dengan begitu, potensi sagu Indonesia yang besar bisa jadi solusi di tengah krisis pangan dunia saat ini dan makin terbuka luas pasar sagu Indonesia di kancah internasional. Ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian agar jajarannya terus mendorong program/kegiatan berbasis pangan lokal dan meningkatkan inovasi produk turunannya untuk menambah nilai jual dan berdaya saing,” pungkas Andi Nur. (RO/S3-25)
Terkini Lainnya
Timwas Haji Temukan Katering Merek Indonesia Dicaplok Asing
Tinjau Industri Sagu-Singkong, Rachmat Gobel Cari Pengganti Beras
Produk Sagu dan Singkong Bangka Diekspor ke Tiongkok dan Jepang
Produk Sagu dan Singkong Bangka Diekspor ke Tiongkok dan Jepang
Lumbung Sagu jadi Kekayaan Tanah Papua
Indef: Dukung Substitusi Industri Pangan Gandum dari Bahan Baku Lokal
Pemerintah Cari Solusi untuk Tingkatkan Perekonomian Kabupaten Seluma
Pemerintah Tekan Inflasi Komponen Harga Bergejolak sejak Tengah 2022
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Inflasi Turun, Langkah Mitigasi tetap Dilakukan
Harga Pangan Melonjak, Garis Kemiskinan Maret Naik
Kendalikan Inflasi, Pemkot Denpasar Kembali Gelar Pasar Rakyat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap