Inflasi 5,51, Apa Efek bagi Petani
![Inflasi 5,51%, Apa Efek bagi Petani?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/b5b26636730e6f4b6e98acbc347d87c6.jpg)
BADAN Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi pada Desember 2022 yang mencapai 5,51% secara tahunan (yoy). Salah satu komponen penyebab kenaikan inflasi ialah harga beras yang terjadi di 79 kota di Indonesia. Komoditas beras memberikan andil sebesar 0,07% terhadap inflasi Desember 2022.
Guru Besar IPB University Hermanto Siregar mengatakan, sebetulnya inflasi menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, termasuk petani. Namun, jika inflasi dapat dikendalikan dengan baik akan menimbulkan efek yang baik bagi petani. "Kenaikan harga padi atau komoditas pangan lain tentu bagus bagi petani. Asalkan, kenaikan harga tersebut benar-benar dinikmati para petani. Sering terjadi, kenaikan harga komoditas pangan sebagian besar dinikmati pedagang," ungkapnya kepada Media Indonesia, Senin (2/1).
Berkaca dari pernyataan tersebut, BPS juga merilis Nilai Tukar Petani (NTP) pada Desember 2022 yang tercatat mencapai 109,00 atau naik 1,11% dibandingkan November 2022. Peningkatan ini terjadi kerena indeks harga yang diterima petani naik 1,83% lebih tinggi dari indeks harga yang dibayar petani yang hanya naik 0,72%.
Di sisi lain, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Desember 2022 mencapai 108,96 atau naik 1,59% dibandingkan November 2022. Peningkatan NTUP ini juga terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 1,83% lebih tinggi dari indeks biaya produksi dan penambahan barang modal yang hanya naik sebesar 0,24%.
Selain itu, perkembangan harga gabah di tingkat petani pada Desember 2022 juga meningkat. Untuk gabah kering panen meningkat 4,20% secara bulanan (mtm) dan meningkat 17,83% jika dibandingkan Desember 2021 atau secara tahunan (yoy).
Gabah kering giling juga meningkat sebesar 6,95% mtm dan 21,75% yoy. Sedangkan harga beras grosir pada Desember 2022 meningkat 3,19% mtm dan 8,95% yoy. Harga beras eceran meningkat 2,30% mtm dan 6,23% yoy. (OL-14)
Terkini Lainnya
Jawa Barat Targetkan Peningkatkan Produksi Gabah Naik 11 Juta Ton
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap