Kemenkeu Resmikan Desa Devisa Klaster Kopi Gayo Aceh
![Kemenkeu Resmikan Desa Devisa Klaster Kopi Gayo Aceh](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/adbd129d952c36e4a5c65b07cae31e8b.jpg)
Kementerian Keuangan melalui Direktur Jenderal Kekayaan Negara meresmikan Desa Devisa Klaster Kopi di Kabupaten Bener Meriah pada Rabu (11/01).
Pengembangan Desa Devisa di Kabupaten Bener Meriah ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Aceh, LPEI, Kementerian Keuangan Satu Aceh, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah serta Bank Syariah Indonesia dengan 125 petani kopi dari 5 Desa yang berada di Kabupaten Bener Meriah.
“Kami harap pendampingan dan dukungan dari LPEI bisa mendorong kualitas produksi kopi gayo yang sudah sangat mendunia ini semakin lebih baik lagi dan menghasilkan kualitas terbaiknya sehingga bisa berdaya saing global dengan komoditas kopi yang berasal dari negara lain,” ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban.
Direktur Pelaksana Bidang Keuangan dan Operasional LPEI Agus Windiarto menyampaikan LPEI sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan RI mempunyai tekad yang kuat untuk komoditas primadona bener meriah itu menembus pasar ekspor.
”Melalui program Desa Devisa, LPEI akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani kopi dan koperasi pendamping di Kabupaten Bener Meriah. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing sehingga membawa produk unggulan lokal yang mendunia,” ujarnya.
Rio pun mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dan berharap peresmian Desa Devisa ini dapat menjadi bahan bakar semangat yang lebih besar lagi bagi para pihak untuk menciptakan sinergi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan penggiat usaha/petani kopi, sehingga mampu berkontribusi dalam peningkatan ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan.
Desa Devisa Klaster Kopi Kabupaten Bener Meriah ini menaungi 125 petani kopi yang berasal dari 5 Desa di Kabupaten Bener Meriah. Lima Desa tersebut adalah Sedie Jadi, Waq Pondok Sayur, Panji Mulia 1, Bale Redelong, Kute Lintang. Kopi yang dihasilkan adalah kopi Arabika (Coffea benghalensis) varietas Gayo. Para petani kopi ini tergabung di dalam Koperasi Panca Gayo Coffee yang juga merupakan hasil dari pendampingan kolaborasi Kanwil DJKN Aceh dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bener Meriah yang bertujuan sebagai sentra produksi kopi. (RO/E-1)
Terkini Lainnya
Katasandi Kopi Buka Outlet Ketiga di BSD City
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Kapal Api Group Dukung Komunitas Pedagang Kopi Keliling, Beri Bantuan Modal Kerja Hingga Rp1 Miliar
Genjot Kompetensi, Kemendikbudristek Magangkan LKP Barista di Industri Kopi
Gunung Kunir dan Kopi Benowo, Cita Rasa dan Pesona di Ujung Batas Purworejo
Kedai Kopi bukan lagi Sekadar tempat Nongkrong
Kemenkeu Sudah Anggarkan Rp700 Miliar untuk PDN Tapi Masih Diretas, Dikorupsi?
Pengelola KEK Nongsa Digital Park Apresiasi Layanan Responsif Bea Cukai
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Paling Lambat Akhir Juni 2024, Begini Cara Padankan NIK dengan NPWP
Gubernur BI Lapor Ke Presiden, Nilai Tukar Rupiah Segera Menguat
Ke Mana Larinya Iuran Tapera?
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap