BCA Siapkan Dana Cadangan Rp2-3 Triliun untuk Aksi Korporasi
![BCA Siapkan Dana Cadangan Rp2-3 Triliun untuk Aksi Korporasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/71ce910753d9cb6c2dd524656829a769.jpg)
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyatakan bahwa belum memiliki rencana aksi korporasi besar pada 2023. Kendati demikian, setiap tahun bank mencadangkan dana sebesar Rp2-3 triliun untuk kebutuhan aksi korporasi.
Hingga saat ini, Bank BCA sudah memiliki 9 anak perusahaan. Induk perusahaan tidak melihat satu persatu, khususnya berapa besar untuk menyuntikkan dana cadangan.
"Rp2-3 triliun kami sediakan secara keseluruhan. Ketika ada kebutuhan anak perusahaan untuk penambahan dana, pasti akan kami injeksi," jelas Presiden direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja, Kamis (26/1).
Baca juga: Likuiditas Masih Cukup, BCA belum Mau Naikkan Suku Bunga
"Tentunya setelah internal menilai keuntungan atau kebutuhan anak perusahaan dan kegiatan untuk apa. Itu yang sejalan dengan kebijakan kami secara umum," imbuhnya.
Untuk strategi pengembangan digital, BCA terus belajar membuat platform yang baik, serta mengadakan promo menarik agar nasabah membuka rekening. Namun, Jahja menilai tidak cukup bila sekadar membuka rekening, melainkan harus ada transaksi yang berkelanjutan.
"Sesudah buka rekening, harus ada aktivitas. Karena aktivitas menyebabkan ada dana pengendapan yang bisa di-leverage menjadi pinjaman. Kemudian bank mendapatkan profit," papar Jahja.
Baca juga: Pengaturan Dana Hasil Ekspor untuk Pertebal Bantalan Ekonomi
Di samping itu, BCA mempersiapkan bank yang kini sudah memiliki 1,1 juta rekening nasabah. Sejumlah nasabah diharapkan rutin bertransaksi, bukan sebulan atau setahun sekali.
Menurut Jahja, tugas Bank BCA digital untuk mengaktivasi nasabah bertransaksi. Manajemen juga akan belajar untuk memberikan pinjaman. Sehingga, Bank Digital BCA bisa mendapat profit pada tahun ini.
"Untuk IPO, saya pikir masih jauh perjalanannya. Buat kami, harus ada track record yang layak, sebelum melakukan IPO. Bila belum layak, tidak perlu IPO. Yang penting bank digital bisa berkembang dahulu," tukasnya.(OL-11)
Terkini Lainnya
Dorong Peran Badan Usaha Keuangan dan Perbankan dalam Ekosistem Keuangan Berkelanjutan
BNI Luncurkan Aplikasi Wondr untuk Mudahkan Layanan Keuangan bagi Masyarakat
Mengenal Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional, Ini Penjelasannya!
Ini 6 Fakta Menarik tentang Bank Indonesia
Ini Daftar Pimpinan Bank Indonesia dari Masa ke Masa
Lembaga Pendanaan Kunci Sukses Ekosistem Kendaraan Listrik
Capital One Akuisisi Perusahaan Kartu Kredit Discover Senilai Rp600 Triliun
Akuisisi atau tidak! GoTo Telah di Jalur Profitabilitas
Holding Perkebunan Nusantara Jamin Pembentukan Dua Holding Baru tidak akan Rugikan Karyawan
Setelah SugarCo, PTPN III Bentuk Subholding PlamCo dan SupportingCo
IRRA Akuisisi 75% Saham KPM, Perkuat Visi Jadi Penyedia Alat Kesehatan Terdepan
Elitery Berencana Bagikan Dividen Hingga 75% dari Laba Bersih
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap