visitaaponce.com

HIMKI Fokuskan Penguasaan Desain dan Teknologi untuk Capai Target Ekspor USD 5 Miliar

HIMKI Fokuskan Penguasaan Desain dan Teknologi untuk Capai Target Ekspor USD 5 Miliar
Rakernas tahun 2023 HIMKI fokuskan pada Penguasaan Desain dan Teknologi Produksi untuk mencapai target ekspor USD 5 miliar di 2024.(dok.ist)

PENGUASAAN desain dan teknologi produksi sangat membantu pertumbuhan target ekspor industri mebel dan kerajinan Indonesia. Beberapa negara besar seperti Italia dan beberapa negara eksportir besar furniture tingkat dunia memprioritaskan kedua hal tersebut. Sudah bukan saatnya bagi kita untuk mengekspor row material lagi.

Penegasan itu disampaikan Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, dalam Rakernas tahun 2023 HIMKI di Yogyakarta, yang bertema “Penguasaan Desain dan Teknologi Produksi sebagai Akselerasi Mencapai Target Ekspor Mebel dan Kerajinan 5 Milyar USD di Akhir 2024” akhir pekan lalu.
 
Menurut Sobur, Indonesia merupakan produsen mebel, kerajinan, dan home decor dengan keunggulan komparatif berbasis sumber daya alam. Hal ini menjadi modal kuat dalam menghasilkan produk yang bersifat unik (differianted product) dengan corak dan desain beragam yang lahir dari lokal jenius diperkuat dengan keterampilan para pengrajin yang merupakan keunggulan kompetitif yang tidak mudah disaingi.

Namun demikian, terang Sobir, di era persaingan pasar yang semakin ketat dan dinamis, keunggulan-keunggulan yang dimiliki tersebut belum cukup tanpa ditunjang oleh penguasaan desain dan teknologi produksi yang bergerak secara beriringan.

"Padahal, keduanya memainkan peran yang sangat penting yang akan mempermudah dan mempercepat dalam penciptaan suatu produk yang inovatif dan fungsional dengan harga yang kompetitif sesuai keinginan pelanggan," ujar Sobur dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip Kamis (2/3/2023).

Dalam Rakernas tersebut, HIMKI menjelaskan mengenai penyatuan Asmindo dan AMKRI menjadi HIMKI sebagai faktor penting pertumbuhan industri mebel dan kerajinan nasional.

Peleburan ini terwujud atas keinginan kuat dari Presiden RI Joko Widodo untuk menyatukan kedua asosiasi agar menjadi wadah tunggal yang kuat, besar dan dapat menjadi partner pemerintah untuk mendorong daya saing produk mebel dan kerajinan di pasar dalam negeri dan luar negeri.

"Benar saja, setelah penyatuan, industri mebel mengalami pertmbuhan sangat pesat dari 1,6 miliar USD pada tahun 2016 menjadi 3,5 milyar USD pada tahun berikutnya," ucap Sobur.

Sementara, Sekjen HIMKI Heru Prasetyo menyatakan melalui Rakernas ini, HIMKI tetap optimis industri ini akan terus mengalami pertumbuhan meskipun kondisi saat ini kurang menguntungkan.

"Output dari Rakernas ini utamanya adalah untuk mendapatkan rekomendasi kebijakan strategis, implementatif, operasional dan terukur baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang untuk mendukung pengembagan sektor industri mebel dan kerajinan nasional melalui penguasaan disain dan teknologi produksi sehingga industri ini dapat lebih memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar global," kata Heru.

Diharapkan dari Rakernas ini industri mebel dan kerajinan nasional semakin bertumbuh yang berdampak langsung pada kesejahteraan para pelaku usaha dan masyarakat yang terlibat langsung maupun tidak langsung.

Dalam kesempatan ini, Ketua DPD HIMKI Sleman Raya, Rian Hermawan menyampaikan, pemilihan lokasi Rakernas HIMKI di Yogyakarta sudah sangat tepat. Selain dikenal sebagai Kota Gudeg, juga dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Selain itu, Yogyakarta juga merupakan kota industri kerajinan dan furnitur berorientasi ekspor, industri padat karya, serta sebagai pondasi memperkuat struktur ekonomi Yogyakarta.

Ekspor kerajinan wilayah ini yang terbesar di Indonesia. Daya saing industri Yogyakarta dinilai mampu bersaing hingga ke kancah internasional.

Hal senada juga diungkapkan Ruslam Aji, Ketua DPD HIMKI D.I. Yogyakarta. Menurut Ruslam, dipilihnya Yogyakarta menjadi tempat Rakernas HIMKI 2023 diharapkan dapat memberikan motivasi, semangat, dan inspirasi pada saat diskusi dankoordinasi penyusunan Program Kerja HIMKI 2023.

"Dari Rakernas ini diharapkan akan mendapatkan rekomendasi kebijakan strategis, implementatif, operasional dan terukur baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang untuk mendukung pengembagan sektor industri mebel dan kerajinan nasional melalui penguasaan desain dan teknologi produksi sehingga industri kerajinan dan furnitur dapat lebih memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar internasional," tutup Ruslan. (OL-13)

Baca Juga: Rakesnas HIMKI 2023 di DIY Bahas Capai Target Ekspor Mebel 5 ...

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat