visitaaponce.com

200 Pemilik Merek Perluas Jaringan dan Berbagi Ilmu

200 Pemilik Merek Perluas Jaringan dan Berbagi Ilmu
Reconnect by Restock.id : Business Maximalism in 2023 di Hotel Malaka Bandung, Jawa Barat.(DOK IST)

PERUSAHAAN peer to peer (P2P) lending Restock.id menyelenggarakan acara bertajuk Reconnect by Restock.id : Business Maximalism in 2023 di Hotel Malaka Bandung, Jawa Barat, akhir Februari lalu.

Di acara tersebut, hadir para pengusaha lokal di rantai nilai industri kreatif Bandung dan Jawa Barat. Mereka mengikuti kegiatan business community networking bersama 200 brands owners dan talkshow untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan di industri kreatif.

Acara itu menghadirkan CEO Restock.id Tiar N Karbala, CRO Restock.id M Audi Vialdo, CEO Boleh Dicoba Digital Rizki Fahrurrozi, CEO Revota.id Benny Sudaryanto, COO bro.do Putera Dwi Kurnia, Creative Director Nah Project San Teresia Penglipurati, CEO Torch.id Ben Wirawan, dan Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia/AFPI Kuseryansyah.

“Acara ini diperuntukkan agar client dari Restock.id dapat berkumpul dan berbagi informasi, edukasi, sampai ke networking satu sama lainnya. Saat ini Restock.id telah melakukan partnership dengan Revota, sebuah perusahaan data sistem, yang telah bergabung ke dalam grup holding Restock.id yaitu Restock Tech, sebagai solusi bagi kebutuhan data sistem bagi para entrepreneur atau UMKM,” jelas Chief Audi dalam keterangannya pada Kamis (2/3).

Sementara Kuseryansyah menjelaskan bahwa peran fintech peer to peer (P2P) lending atau fintech pendanaan bersama di Indonesia yang seiring dengan revolusi industri 4.0, mengubah perilaku masyarakat menjadi semakin dekat dengan keuangan finansial digital.

Baca juga: AHY Ajak Anies Baswedan Karaoke Bersama

“Dapat kami sampaikan, adanya kesenjangan pembiayaan hingga Rp 1.650 triliun untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Inilah yang menjadi tantangan sekaligus peluang bagi fintech pendanaan bersama, saat kebutuhan pembiayaan tersebut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dan tentu Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang termasuk dalam himpunan data tersebut,” ujar dia. 

Hingga saat ini, Fintech Pendanaan Bersama telah menyalurkan pinjaman dana sebesar Rp133 triliun secara akumulatif, yang disalurkan dari 202 ribu pemberi pinjaman atau lender kepada 22,55 juta penerima pinjaman atau borrower di Jawa Barat, dengan status pinjaman yang outstanding adalah Rp13,23 triliun.

Penyaluran Fintech Pendanaan Bersama di Jawa Barat mendominasi sebesar 25% dari total penyaluran di Indonesia. Angka penyaluran regional ini diharapkan terus berkembang ke arah yang positif sesuai dengan semangat literasi dan inklusi keuangan yang melekat pada produk fintech pendanaan bersama.

Adapun talkshow terbagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama memperkenalkan dan menjelaskan manfaat industri fintech, dan manfaat dari penggunaan data sistem. Sesi kedua membahas mengenai bisnis outlook yang akan terjadi di tahun 2023, dan mengungkap beberapa isu yang beredar, di antaranya isu resesi dan bagaimana strategi yang dirancang oleh para brand owners. Para pemateri berbagi pengalaman tentang strategi yang pernah mereka ambil pada saat pandemi. 

Sesi terakhir membahas strategi digital marketing yang perlu diterapkan dari sisi digital oleh para brand owners, juga perlunya melakukan branding agar mendapatkan positioning yang tepat dengan audience. (R-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat