Impor KRL Bekas, Menperin Masih Tunggu Audit BPKP
MENTERI Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan perihal impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang masih menunggu audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk meneliti terkait kebutuhan hingga harga pengadaan KRL.
Izin impor KRL bekas dari Jepang oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) masih terganjal teknis rekomendasi dari Kemenperin karena masalah tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Impor tersebut dibutuhkan untuk menggantikan 10 rangkaian kereta yang pensiun tahun ini.
"Kita minta ada audit BPKP. Insya Allah dalam waktu 10 hari selesai dan bisa dilihat," kata Menperin di acara Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Kamis (9/3).
Baca juga: KAI Commuter Beberkan Alasan Masih Impor KRL Bekas dari Jepang
Selain mengupayakan pengadaan impor KRL bekas, KCI sudah melakukan penandatanganan kontrak pengadaan 16 rangkaian KRL baru dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka.
BPKP akan mengaudit kemampuan KCI dalam pengadaan impor KRL. Agus menambahkan lembaga tersebut juga bakal mengaudit Inka perihal kemampuan keuangan, kemampuan teknologi, dan kondisi armada kereta yang akan diproduksi.
Baca juga: Dituding Menghambat, Kemenperin Ungkap Alasan Kerap Tolak Izin Usaha Industri
Setelah audit dilakukan secara menyeluruh, Menperin mengatakan, baru diputuskan langkah selanjutnya soal pengadaan KRL Jabodetabek yang dibutuhkan KCI.
Pemerintah, sambung Agus, lebih memprioritaskan opsi retrofit atau penambahan teknologi pada rangkaian KRL yang lama untuk dilakukan peremajaan.
"Pemerintah prioritaskan retrofit. Dari hasil audit kita lihat bisa berapa banyak yang bisa kita lakukan retrofit atau impor," pungkasnya. (ins/Z-7)
Terkini Lainnya
Bangun Pabrik Ketiga, Frisian Flag Investasi Rp3,8 Triliun
Kemenperin Dalami PHK Massal di Sritex
Ekonom Dorong Pemerintah Beri Perhatian ke Sektor Industri
Kementerian Perindustrian Gelar Bimtek Transformasi Industri 4.0
Perjanjian Kerja Sama Bidang Pendidikan Tingkatkan Kualitas SDM
Tren Penjualan Terus Naik, Serapan Motor Listrik Capai 40%
Kadin: Wacana Bea Masuk Impor 200% akan Menyulitkan Pengusaha
Soal Demurage dan Dugaan Mark Up Impor Beras, SDR Laporkan Kepala Bapanas dan Dirut Bulog ke KPK
Harga Produk Alat Kesehatan Tinggi karena Industrinya Belum Mapan
Asosiasi Akui Alami Penurunan Produksi Akibat Keramik Impor yang Banjiri Pasar Dalam Negeri
Kebijakan Bea Masuk Antidumping Segera Diterbitkan
PT Joowon Tech Indonesia Mengantongi Izin Gudang Berikat dari Bea Cukai Banten
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap