visitaaponce.com

Pasokan Beras Melimpah, Guru Besar IPB Apresiasi Panen Raya 2023

Pasokan Beras Melimpah, Guru Besar IPB Apresiasi Panen Raya 2023
(DOK.KEMENTAN)

GURU Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Edi Santosa mengapresiasi panen raya nusantara yang berlangsung di sejumlah sentra produksi beras nasional. Dia menilai, panen tahun ini cukup memuaskan karena ketersediaan gabah terus melimpah dan pasokan beras melimpah dimana-mana. Menurutnya, kondisi tersebut perlu mendapat dukungan bersama, terutama yang berkaitan dengan masalah harga di tingkat petani.

"Setelah panen, yang perlu kita dukung adalah harga wajar bagi petani. Mereka harus menikmati hasil jerih payahnya selama berproduksi. Karena itu harga gabah di tingkat petani juga harus sesuai," ujar Prof Edi di Bogor, Senin (13/3).

Edi mengatakan, kehadiran Presiden di tengah-tengah panen raya Kebumen dan Ngawi adalah bukti bahwa produktivitas padi saat ini dalam posisi tinggi. Dia melihat capaian tersebut tak lepas dari berbagai bantuan dan pendampingan pemerintah seperti pengadaan alat mesin pertanian (alsintan).

"Dengan teknologi mekanisasi, panen raya menjadi lebih cepat dan produksi jadi meningkat. Jadi kolaborasi ini yang juga harus kita jaga bersama," katanya.

Dengan kondisi tersebut, Prof Edi berkeyakinan stok dan ketersediaan baras nasional dalam posisi aman, sehingga ke depan pemerintah tak perlu lagi merumuskan impor. Yang penting, kata dia, beras selalu tersedia dan petani semakin sejahtera.

"Yang penting petani kita semakin sejahtera. Kita ingin panen raya jadi penantian petani untuk menuai hasil setelah berjibaku melakukan produksi," jelasnya.

Saat menghadiri panen raya di Ngawi, Presiden RI Joko Widodo mengimbau agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga keseimbangan harga gabah di saat petani serentak menggelar panen raya nusantara. Langkah ini penting dilakukan agar Bulog mampu menyerap gabah kering panen secara jelas dan wajar.

Sebagaimana diketahui, produksi padi nasional 2022 mencapai 54,75 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61% bila dibandingkan produksi 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG. Sedangkan untuk luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektare, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar atau naik 0,39% bila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektare. (S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat