visitaaponce.com

Kementerian Ketenagakerjaan Berangkatkan 160 Peserta Magang ke Jepang

Kementerian Ketenagakerjaan Berangkatkan 160 Peserta Magang ke Jepang
Sebanyak 160 orang berangkat dalam program pemagangan ke Jepang(Dok.Ist)

Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) dan agensi penyalur tenaga kerja di Jepang, JOE Cooperative, akan memberangkatkan 160 peserta magang ke Negeri Sakura.

 

Pemberangkatan dilakukan bertahap mulai 5 April hingga Agustus mendatang.

 

"Ini merupakan angkatan pertama peserta magang yang diinisiasi oleh AP2LN bekerja sama dengan JOE Cooperative dan Kementerian Ketenagakerjaan. Tahun ini kami membuka kuota hingga 240 peserta," ujar Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/3).

Baca juga: Kementan Siap Kirim Alumni Polbangtan Magang di Jepang

Ratusan peserta yang akan diberangkatkan sudah mengikuti program rekrutmen sejak Oktober 2022 di lima balai latihan kerja milik Kementerian Ketenagakerjaan yaitu Bekasi, Medan, Padang, Makassar dan Semarang.
Sebelum berangkat, mereka telah menjalani pelatihan kompetensi hingga bahasa selama empat bulan.

Budiyanto juga memastikan bahwa seluruh peserta magang ke Jepang tidak dibebankan biaya baik saat berangkat maupun selama pelatihan. Semua Biaya, lanjutnya, ditanggung pemerintah Indonesia dan perusahaan tujuan bekerja.

Baca juga: Tanggulangi Masalah Pengangguran, Kemnaker Terus Perkuat Pelatihan Vokasi

"Anak-anak itu diberangkatkan dengan biaya nol. Kalaupun ada, itu untuk keperluan pribadi," katanya.

DI Jepang, para peserta magang akan diberi fasilitas berupa tempat tinggal gratis berikut perlengkapan, hingga gaji sesuai upah minimum di Negeri Matahari Terbit. Jika dirupiahkan, mereka bisa mengantongi Rp15 juta hingga Rp20 juta per bulan dengan kontrak magang satu sampai tiga tahun.

Representative of Supervising Organization JOE Cooperative Kitazawa Tomoko, mengatakan lembaganya memiliki sekitar 4.000 perusahaan sebagai mitra yang siap menerima tenaga kerja asal Indonesia.

Untuk tahap pertama sebagai pilot project, 160 peserta magang akan disalurkan ke 50 perusahaan.

"Sebagian besar pabrik manufaktur, ada elektronik, otomotif, permesinan, pengelasan, pengecatan, dan pengolahan makanan," ucap Tomoko.

Ia menilai, selama ini, pekerja Indonesia di Jepang memiliki etos kerja tinggi, rajin, jujur, patuh, dan ramah, serta murah senyum. Itu yang membuat Jepang terus membuka pintu bagi pekerja asal Tanah Air. (Ant/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat