visitaaponce.com

Kekhawatiran Krisis Mereda, Kurs Dolar Melemah

Kekhawatiran Krisis Mereda, Kurs Dolar Melemah
Sejumlah barang bukti yang dihadirkan saat pengungkapan kasus pengedar uang palsu di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (23/9)(MI/ANDRI WIDIYANTO)

DOLAR melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (27/3) atau pembukaan perdagangan Selasa pagi (28/3). Mata uang AS ini diperdagangkan di kisaran sempit terhadap sebagian besar mata uang utama karena investor tampak ragu-ragu untuk menempatkan taruhan besar di kedua arah. 

Investor global, tengah mencari kejelasan tentang dampak dari keruntuhan dua pemberi pinjaman AS baru-baru ini dan penyelamatan Credit Suisse.

"Terasa seperti pasar yang lelah dengan kisaran semalam yang sangat sempit dan volume yang sangat tipis," kata Kepala Global Valas Brad Bechtel di Jefferies.

Setelah ambruknya Silicon Valley Bank (SVB), saham perbankan global telah terpukul bulan ini. Signature Bank mendapat jeda pada Senin (27/3) setelah Federal Deposit Insurance Corporation mengatakan First Citizens BancShares Inc akan mengakuisisi semua simpanan dan pinjaman Silicon Valley Bank dari regulator.

Ini membantu meredakan beberapa kekhawatiran penularan di Eropa dengan indeks saham perbankan Eropa naik 1,43%, dipimpin oleh Deutsche Bank yang melonjak 6,15% setelah penurunan 8,5% sesi sebelumnya. Indeks S&P 500 Bank terangkat 3,49%.

Baca juga: Kenaikan Suku Bunga Bikin Dolar AS Terpuruk

"Kalender minggu ini sedikit lebih ringan daripada sebelumnya dan tidak ada keadaan darurat selama akhir pekan untuk membuat semua orang sibuk, jadi kami buka dalam keadaan tenang," kata Bechtel.

Meredanya kekhawatiran membantu dolar naik 0,77% menjadi 131,75 yen. Kondisi ini membalikkan beberapa penurunannya baru-baru ini terhadap mata uang Jepang. 

Baca juga: Dolar Melonjak Usai Powell Isyaratkan Suku Bunga Lebih Tinggi

Kenaikan ini merupakan level tertinggi terhadap yen Jepang. Karena ada upaya otoritas untuk mengendalikan kekhawatiran atas sistem perbankan global membantu menenangkan saraf investor.
 Investor yang menghindari risiko telah mengirim yen ke level tertinggi tujuh minggu di 129,65 per dolar pada Jumat (24/3) dan mata uang tersebut berada di jalur untuk mencatat kenaikan 3,5% pada Maret.


Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya tergelincir 0,087% menjadi 102,9, tidak jauh dari level terendah 7 minggu di 101,91 yang disentuh pada Kamis (23/3).


Euro 0,3% lebih tinggi pada 1,0794 dolar, setelah data pada Senin (27/3) menunjukkan sentimen bisnis Jerman. Meskipun secara tak terduga kondisi ini meningkat pada Maret karena terjadi gejolak di sektor perbankan.

Dolar Hong Kong melemah 0,001%, Dolar Singapura melemah 0,12%, Dolar Taiwan melemah 0,16%, dan Won Korea melemah 0,62%. Kemudian Yuan China melemah 0,25%, Ringgit Malaysia melemah 0,02% dan Bath Thailand melemah 0,51%. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat