visitaaponce.com

Tambah Penghasilan Lewat Usaha Transaksi Keuangan

Tambah Penghasilan Lewat Usaha Transaksi Keuangan
Netra Novera (kanan) sedang melayani pelanggan yang hendak membayar tagihan(MI/Siti Retno Wulandari)

SUDAH tujuh tahun Netra Novera, 42, menjalankan usaha transaksi keuangan. Berbekal satu etalase sepanjang kisaran 1,5 meter yang diletakkan di teras toko usaha pangkas rambut suaminya, Netra menyediakan layanan tarik tunai, transfer hingga pembayaran tagihan.

Usaha tersebut memang tak langsung berjalan mulus, Netra butuh waktu satu tahun untuk meningkatkan transaksinya. Ia pun mengaku mendapat kejayaan di tahun 2017-2019.

"Sebelum masa pandemi itu rata-rata 70-80 transaksi per hari. Nah kalau akhir pekan itu bisa di atas 100 transaksi per hari. Kalau sekarang turun, 30-40 transaksi per hari. Akhir pekan juga sekarang sama saja," kata Netra ketika ditemui di kiosnya di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (16/5).

Baca juga: Anggur Bawa Ibu-ibu Desa Munjul Jadi Mitra BRI

Meskipun jumlah transaksi menurun, namun semangat pemilik nama lenngkap Netra Novera Cania ini tak lantas kandas. Menurutnya, penurunan ini disebabkan masyarakat sudah mulai melek literasi keuangan. Hampir semua orang kini memiliki aplikasi mobile banking di ponsel. Pun, agen-agen perpanjangan tangan teller tanpa kantor semakin banyak.

Jika sebelum pandemi, ibu dari tiga anak ini bisa meraup untung Rp5 juta per bulan. Kini, ia hanya mampu menghasilkan setengahnya atau kisaran Rp2,5 - 3 juta. Netra pun tetap gigih menjalankan usahanya itu yang kini beranak pinak ke jenis lain seperti jual alat tulis, fotokopi hingga menjual ragam minuman seperti jus buah.

Baca juga: Digitalisasi Kunci untuk Memperluas Pasar Pelaku UMKM

"Ya manfaat yang saya rasakan jadi tambah penghasilan. Lalu keuntungannya saya jadikan modal lagi untuk bangun usaha lain seperti fotokopi dan jualan minuman ini. Alhamdulillah jadi banyak kerjaannya, dari sebelumnya hanya di teras sekarang sudah punya ruko sendiri," ungkapnya seraya melayani beberapa pembeli yang datang silih berganti.

Netra pun menjelaskan proses untuk mendaftarkan diri sebagai agen usaha transaksi keuangan, BRIlink, sangat mudah. Petugas agen BRIlink akan datang ke peminat lalu diminta tanda pengenal diri, memiliki usaha serta tabungan. Ia kemudian diberikan mesin EDC dan mesin mobile banking. Transaksi yang bisa dibantu pun beragam mulai dari tarik tunai, transfer, bayar tagihan dan cicilan, hingga pengisian token untuk listrik.

Kemudahan untuk mendaftar juga dibenarkan oleh Petugas Agen BRIlink (PAB) BRI Kanca Kalimalang Muhammad Rasyid. Ia pun mengakui untuk mengajak masyarakat menjadi agen BRIlink mudah, namun proses 'merawat'-nya cukup menantang.

"Nawarin untuk jadi agen itu mudah, maintanance-nya yang sulit. Ya mereka istilahnya selingkuh dengan aplikasi lain, hitung-hitungan keuntungan dari fee. Langsung kita tertibkan lagi, ingatkan aturan OJK juga ingatkan awards yang bisa didapat jika jumlah transaksi melalui BRIlink banyak," ucap Rasyid.

Rasyid kerap berkeliling mengunjungi agen binaannya untuk mendengarkan keluhan atau masukan terkait usaha transaksi keuangan yang sedang dijalankan. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat