BI Tahan Suku Bunga, Obligasi jadi Pilihan Menarik
Bank Indonesia terus mempertahankan suku bunga BI Rate. Artinya kenaikan suku bunga telah berada di puncaknya.
Bagi para pemilik dana yang ingin berinvestasi inilah saat terbaik untuk melirik obligasi. Sebab obligasi yang ada tidak bertambah lagi suku bunganya ke depan.
Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia, Vera Margaret turut mendukung masyarakat untuk melirik obligasi sebagai produk investasi. Walau kondisi ekonomi global tengah mengalami ketidakpastian, Vera yakin kondisi ekonomi Indonesia kuat.
"Walau global masih banyak masalah, Tapi kita strong . Asing saja masih berinvestasi di Indonesia. Kalau ditanya investasinya yang mana? Obligasi lagi seru nih," tutur Vera.
Vera beranggapan, kondisi suku bunga yang tengah berada di titik puncak ikut membuat instrumen obligasi naik ke titik peak. Sehingga imbal hasil atas investasi akan optimal.
Sejalan dengan Vera, Kondisi perekonomian Indonesia yang dinilai resilien atas bayang-bayang resesi global dinilai menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat untuk bisa merambah pasar modal. Global Markets Director UOB Indonesia, Sony Samuel menilai bahwa perekonomian Indonesia masih akan menerima sentimen positif atas prediksi pergerakan suku bunga AS The Fed.
"Tapi yang bisa kita lihat suku bunga sudah tinggi, walaupun the fed sepertinya sudah tidak akan menaikkan lagi (suku bunga). Net nya harusnya masih positif buat financial assets lainnya seperti obligasi, ekuitas, dan produk domestik lain di Indonesia menurut saya," kata Sony dalam media editor circle UOB, Rabu (24/5).
Sony melihat potensi obligasi / surat utang yang dikeluarkan pemerintah menjadi pilihan instrumen investasi menarik. Setidaknya hingga saat ini, sekitar USD 5 miliar total dana yang masuk kedalam pasar obligasi.
Berdasarkan hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan angka suku bunga BI 7DRR dilevel 5,75%. Kondisi tersebut dinilai menarik bagi instrumen investasi jangka pendek seperti reksa dana dan obligasi. (JDP/E-1)
Terkini Lainnya
Akhir 2024, IHSG Diprediksi Tembus 7.585
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
IHSG Ditutup Menguat Lewati 6.900
Rupiah Melemah Tertekan Kemungkinan The Fed Tahan Suku Bunga
Suku Bunga The Fed Dipangkas, Dolar AS Melemah, IHSG Menguat
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu
Rupiah Menguat ketika Imbal Hasil Obligasi AS Menurun
Targetkan Pendapatan Tumbuh 20 Persen pada 2024, Emiten INPP Lakukan Hal Ini
IHSG 4 Juni 2024 Ditutup Menguat 63,12 Poin
Bagaimana Dana Peserta Tapera Dikelola? Berikut Penjelasannya
Sentimen Global Buat IHSG Terpuruk pada April 2024
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap