visitaaponce.com

Ini Alasan Mengapa Sektor Keuangan Indonesia Belum Cepat Larinya

Ini Alasan Mengapa Sektor Keuangan Indonesia Belum Cepat Larinya
Menkeu Sri Mulyani menyebut bahwa sektor keuangan di Indonesia masih didominasi perbankan.(Antara)

MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa saat ini sektor keuangan di Indonesia masih belum mampu untuk berkembang cepat. Sebab, masih banyaknya peraturan-peraturan yang belum terbarukan atau masih ketinggalan jaman.

"Sektor keuangan di Indonesia belum mampu berkembang secara cepat dan masih sangat dangkal. Banyak aturan yang sudah tertinggal jaman dengan adanya teknologi baru," kata Sri Mulyani dalam acara Sosialisasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) di Jakarta, Selasa (13/6).

Ia menyebut bahwa sejak adanya pandemi Covid-19 tentunya telah membuat sektor digital teknologi semakin memberikan perhatian sangat besar kepada sektor keuangan. Oleh karena itu, pemerintah menghadirkan UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang P2SK yang diklaim sebagai reformasi sektor keuangan.

Baca juga : Pemerintah Sudah Antisipasi Risiko Geopoitik, Dunia Usaha Jangan Ketinggalan

Menkeu mengatakan, saat ini sektor keuangan Indonesia hanya masih didominasi oleh sektor perbankan. Sedangkan, untuk lembaga keuangan non bank masih tertinggal jauh.

"Tidak ada yang salah perbankan, tapi itu tidak menggambarkan keseluruhan kebutuhan untuk menciptakan financial intermediary yang makin baik. Jadi lembaga keuangan non bank itu masih tertinggal jauh," ujarnya.

Baca juga : OJK Masih Yakin Kredit Perbankan Bisa Tumbuh di Kisaran 10%

Ia menambahkan, seharusnya sektor keuangan harus semakin maju untuk mencapai visi Indonesia emas 2045. Begitu juga dengan sektor fintech, dari sisi keberadaan perannya dan literasi dari masyarakatnya harus terus ditingkatkan.

"Jadi kalau mau bicara indikator sukses, pada saat 2045 atau menuju 2045 sektor keuangan harus semakin advance, semakin dalam, makin likuid, makin diverse," tuturnya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat