visitaaponce.com

BI Tegal Luncurkan QRIS 1.000 Tempat Ibadah di Pekalongan

BI Tegal Luncurkan QRIS 1.000 Tempat Ibadah di Pekalongan
Dalam rangka percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, Bank Indonesia Tegal meluncurkan 1.000 QRIS untuk tempat ibadah.(Dok. BI Tegal)

BANK Indonesia (BI) Tegal bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, meluncurkan QRIS 1.000 tempat ibadah. Kegiatan ini merupakan komitmen BI Tegal dalam rangka percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, satu di antaranya digitalisasi tempat ibadah.

Wilayah kerja BI Tegal meliputi eks-Karesidenan Pekalongan, yakni Kabupaten/Kota Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang. Launching QRIS 1.000 tempat ibadah, digelar di Kelenteng PO An Thian, Kota Pekalongan.

Kepala BI Tegal, M. Taufik Amrozi, menyampaikan masyarakat dapat berdonasi secara digital dengan cepat, murah, mudah, aman dan handal (CeMuMuAH). Setelah kegiatan launching QRIS 1000 tempat ibadah, selanjutnya dilaksanakan kegiatan pawai bersamaan dengan kirab akbar ritual dan budaya yang dihadiri lebih dari 8.000 masyarakat Kota Pekalongan.

Baca juga: 

"Bank Indonesia berpartisipasi dalam kirab akbar dengan menampilkan tidak hanya QRIS tempat ibadah, namun juga berbagai sinergi flagship Bank Indonesia seperti CintaBangga Paham (CBP) Rupiah, Gernas Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gernas Bangga Wisata di Indonesia Aja," ujar Taufik, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin (19/6/2023).

Taufik menuturkan berbagai kegiatan tersebut bertujuan untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang pembayaran digital. "Targetnya 45 juta pengguna QRIS serta 1 milliar volume transaksi," jelas Taufik.

Baca juga: 

Asisten 1 Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Susilo, menjelaskan kegiatan kirab akbar ritual dan budaya menambah keragamanan terwujudnya kebhinekaan di Kota Pekalongan.

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Pekalongan sangat toleran dan menghargai perbedaan agama, suku, dan ras. Kita ketahui bersama, berdirinya bangunan yang kokoh terdiri atas unsur dan material yang berbeda sesuai dengan unsur tersebut saling memahami posisinya dan tidak pernah ingin menonjol," jelas Susilo.

Susilo mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dengan menciptakan situasi yang kondusif, aman dan tentram, serta lancar. Dengan adanya lingkungan kondusif, masyarakat bisa bekerja mencari nafkah dengan baik dan mencari nafkah untuk menghidupi keluarga masing-masing.

"Sehingga roda perekonomian bisa bergerak," pungkas Susilo. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat