Pertamina Harga BBM Bioetanol akan Lebih Mahal dari Pertamax
PT Pertamina (Persero) akan meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) terbaru yakni bioetanol, campuran pertamax dengan 5% etanol dalam waktu dekat. Harga yang akan dipatok lebih mahal dibanding BBM pertamax atau berada di atas Rp12.000 per liter.
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan harga yang tinggi tersebut lantaran bioetanol memiliki nilai oktan atau research octane number (RON) 95, lebih tinggi dibanding pertamax yang sebesar 92.
"Saat ini harga belum ditentukan, tapi kemungkinan di atas pertamax," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (21/6).
Baca juga: Ini Penyebab Program Bioetanol yang Diluncurkan Jokowi Masih Mandek
Pertamina tengah menunggu izin komersialisasi BBM bioetanol dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Untuk tahap awal peluncuran BBM terbaru tersebut masih terbatas yakni di Surabaya, Jawa Timur. Fadjar mengatakan BBM bioetanol akan dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik Pertamina.
"Kami masih menunggu perizinan, mudah-mudahan tidak lama lagi diluncurkan. Tahap awal di Surabaya dulu, Jabodetabek dan lainnya masih belum," jelasnya.
Baca juga: Pertamina akan Rilis BBM Jenis Baru Yakni Bioetanol, Campuran Pertamax dan Etanol
Terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan harga jual bioetanol yang merupakan etanol berbasis tebu akan berpatokan pada harga indeks pasar (HIP) bioetanol yang ditetapkan Kementerian ESDM.
Dalam Keputusan Menteri ESDM No. 6034K/12/MEM/2016 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang Dicampurkan ke Dalam Jenis Bahan Bakar Minyak, disebutkan besaran harga indeks pasar bahan bakar nabati (HIP BBN) jenis bioetanol sebesar Rp11.558 per liter yang efektif berlaku per 1 Juni 2023.
"Kalau sekarang HIP-nya dikisaran Rp12.000. Harga bioetanol akan seperti HIP bioetanol," ujarnya saat ditemui di Kompleks Senayan, Jakarta.
Berbeda dengan biodiesel, penyaluran BBM bioetanol tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Kementerian ESDM telah menetapkan HIP BBN jenis biodiesel untuk Juni 2023 sebesar Rp10.234 per liter, menurun 10,9% dari HIP biodiesel bulan lalu, yaitu Rp11.493 per liter.
"Pertamina akan menghitung harga keekonomiannya. Khusus bioetanol tidak ada subsidi," pungkas Dadan.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Puncak Arus Balik, Konsumsi Pertamax Series Naik 9%
Konsumsi Pertalite di Sumut Melonjak hampir 40% selama Libur Lebaran
Arus Balik, Konsumsi Pertamax Series Meningkat hingga 94% di Jateng dan DIY
Konsumsi Pertamax Melonjak hingga 26,3%
Konsumsi Pertamax Turbo Naik 104 Persen H-1 Idul Fitri
Antisipasi Antrean di Jalan, Pemudik Diimbau Cek Kondisi BBM
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Pepaya Jadi Bahan Bakar di Masa Depan
Pertamina bakal Hapus Pertalite di 2024
Bisa Panen 6 Kali Setahun, Rumput Gama Umami Pakan Unggul dan Adaptif Iklim
Bensin Nabati Pertamax Green 95 Resmi Dijual di Jakarta dan Surabaya
Ini Penyebab Program Bioetanol yang Diluncurkan Jokowi Masih Mandek
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap