Harga Batu Bara Tertekan Imbas Perlambatan Ekonomi Tiongkok
![Harga Batu Bara Tertekan Imbas Perlambatan Ekonomi Tiongkok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/8ffbf300f58a34ab051c777cd410f915.jpg)
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia melihat pola pasokan dan permintaan batu bara dari global, khususnya Tiongkok, masih sama dengan bulan lalu.
Tiongkok mulai meningkatkan cadangan batu baranya di berbagai power plant mereka, karena produksinya juga sudah dinaikkan. Dalam beberapa bulan terakhir Tiongkok juga sudah mengimpor batubara ke dalam negerinya.
"Dengan kondisi cadangan baru bara Tiongkok yang sudah meningkat, ada tendensi kelebihan pasokan akibat aktivitas manufaktur di Tiongkok cenderung lebih lambat daripada ekspektasi di tahun 2023," kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan, pada paparan di akun YouTube sekuritas, dikutip Kamis (22/6).
Baca juga : Tiongkok Luncurkan Proyek Penangkapan Karbon Terbesar di Asia
Namun untuk semester II-2023, aktivitas ekonomi di Tiongkok diekspektasikan akan membaik, dengan adanya stimulus dari pemerintah Tiongkok, baik dari kondisi moneter dan juga fiskal.
Meski secara konservatif, Mirae Asset Sekuritas berekspektasi ekonomi Tiongkok baru akan menggeliat di kuartal IV-2023.
Dengan stimulus dari pemerintah dan juga aktivitas ekonomi yang lebih baik, Tiongkok diharapkan dapat melanjutkan aktivitas manufaktur dan akan mentrigger permintaan daripada batu bara ke depannya.
Baca juga : Produksi Batu Bara Mentah Tiongkok Capai 1,53 Miliar Ton Januari-April 2023
"Kami sedang mencoba memonitor apakah stimulus pemerintah Tiongkok ke depannya akan lebih banyak lagi," kata Rizkia.
Kemudian terkait dengan India, Pemerintah India terus mencanangkan untuk power plant generation, terkait dengan konsumsi listrik India yang diekspektasikan akan paling tinggi di tahun 2023, seperti kebutuhan musiman untuk pendingin ruangan.
Pemerintah India kemudian itu mencanangkan negara harus mengoperasikan kapasitas penuh pada power plantnya. Pemerintah India berharap semua power plant yang dioperasikan dari batubara ini menggunakan impor.
Baca juga : Cegah Terulangnya Krisis Energi, Tiongkok Agresif Realisasikan PLTU
"Jadi yang digunakan adalah batubara informasi. Sehingga apabila memang konsumsi dari India terus meningkat karena suhu negara yang lebih tinggi di September mendatang, kami ekspektasikan permintaan yang cukup baik terhadap batu bara di terutama dari India," kata Rizkia.
Untuk batubara dari Rusia, semenjak di-banned di Eropa, mereka mengekspor Tiongkok, India, Vietnam dan juga Malaysia. Pemerintah Rusia berekspektasi level produksi mereka akan sama seperti tahun 2022, yang cukup robust.
Indonesia harus cukup waspada karena, karena produksi dan ekspor batu bara yang tinggi dari Rusia ini akan menambah pasokan terhadap batu bara global, sehingga mungkin akan menekan harga batu bara karena memang pasokannya yang masih relatif tinggi dibandingkan dengan sebelumnya.
Baca juga : Kemenaker Turunkan Pengawas Ketenagakerjaan, Tindaklanjuti Kecelakaan Kerja di Morowali
Dengan adanya pasokan dan permintaan yang dinamis akan batu bara newcastle, tekanan harga masih akan sedikit tinggi ke depan.
"Kami juga mengharapkan di Tiongkok terjadi pemulihan manufaktur di pada semester II-2023. Sehingga akan mendukung permintaan batubara, sehingga harganya akan relatif lebih stabil atau naik ke depannya," kata Rizkia.
Tiongkok juga masih meminati batu bara Indonesia dan India yang lebih murah yang notabene cukup untuk menggerakan power plant mereka.
Baca juga : Polusi Udara di Tiongkok Terburuk, Pertama Kali dalam Satu Dekade
Dalam di 6 bulan terakhir ini Mirae Asset Sekuritas mengasumsikan bahwa 2023, rata-rata untuk harga batu bara di US$175/ton untuk asumsi dasar, berdasarkan aktivitas manufaktur yang di Tiongkok untuk kuartal III-2023 masih relatif lambat, dan juga akibat pasokan yang masih tinggi. (Z-4)
Terkini Lainnya
2 Warga Tiongkok Ditangkap Lakukan Penambangan Emas Ilegal di Palu
Astropolitik dan Rivalitas Penguasaan Luar Angkasa
Kemendag Musnahkan Barang Impor Ilegal Rp9,3 Miliar di Bogor, Paling Banyak Asal Tiongkok
PBSI: Performa Fajar/Rian Perlu Diperbaiki
Jadwal Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Babak 16 Besar Asian Games Cek di Sini
Atlet Muhammad Sejahtera Raih Emas Pertama Indonesia dari Cabor Menembak
Rugi hingga Ratusan Miliar, 800 WNI Menjadi Korban Penipuan Online WN Tiongkok
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Ditjen Bina Adwil Eksplorasi Kerja Sama Indonesia-Tiongkok dalam Penanggulangan Kebakaran di Guangzhou
103 WNA asal Tiongkok, Taiwan dan Malaysia Ditangkap Imigrasi Bali
Jhonlin Group Teken MoU dengan SANY Group
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap