visitaaponce.com

Yellen Ekonomi AS Lebih Tangguh dari yang Diperkirakan

Yellen: Ekonomi AS Lebih Tangguh dari yang Diperkirakan
Janet Yellen.(AFP/Lewis Joly.)

PEREKONOMIAN Amerika Serikat (AS) terbukti lebih tangguh daripada yang diantisipasi meskipun ada perkiraan resesi. Menteri Keuangan Janet Yellen mengungkapkan itu karena ada harapan negara menurunkan inflasi sambil mempertahankan kekuatan pasar tenaga kerja, Jumat (30/6).

Komentarnya muncul tak lama setelah data ekonomi yang direvisi menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu berkembang secara signifikan lebih dari yang diperkirakan pada kuartal pertama. Ini didukung oleh belanja konsumen. Sementara itu, inflasi telah mendingin.

Baca juga: Ukuran Inflasi yang Disukai The Fed Turun Tajam

"Saya terus percaya bahwa ada jalan untuk mengurangi inflasi sambil mempertahankan pasar tenaga kerja yang sehat," kata Yellen dalam sambutan yang disiapkan untuk disampaikan pada acara di New Orleans. "Tanpa mengecilkan risiko signifikan di depan, bukti yang kami lihat sejauh ini menunjukkan bahwa kami berada di jalur itu," tambahnya.

Para pemimpin bisnis juga semakin menyuarakan kepercayaan pada ekonomi AS. Kekuatan pasar tenaga kerja dan neraca rumah tangga dan bisnis yang kuat, tambahnya, akan membantu mendukung ekonomi ke depan bahkan jika aktivitas mereda karena inflasi turun. "Sementara ada bagian dari ekonomi kita yang melambat, belanja rumah tangga berada dengan kecepatan tinggi dan bisnis terus berinvestasi," kata Yellen.

Baca juga: AS kembali Gabung UNESCO setelah Hengkang di Era Trump

Dengan data yang menandakan ekonomi AS telah lebih kuat dari yang diharapkan, analis mempertanyakan tentang resesi tidak dapat dihindari negara itu atau soft landing merupakan kemungkinan. Ini mengacu pada skenario saat inflasi turun kembali ke target pembuat kebijakan sebesar dua persen tanpa penurunan besar.

Dalam pidato persiapannya, Yellen juga memuji pencapaian pemerintahan Presiden Joe Biden, termasuk upaya menggenjot investasi infrastruktur dan sektor semikonduktor negara. Agenda presiden, yang dijuluki Bidenomics, muncul saat dia mencalonkan diri kembali pada 2024. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat