visitaaponce.com

ADB Pertahankan Prakiraan Pertumbuhan Asia dan Pasifik

ADB Pertahankan Prakiraan Pertumbuhan Asia dan Pasifik
Kepala Ekonom ADB Albert Park.(Ist/ADB)

ASIAN Development Bank (ADB) mempertahankan proyeksi pertumbuhannya bagi perekonomian yang sedang berkembang di Asia dan Pasifik sebesar 4,8% tahun ini seiring masih kuatnya permintaan domestik sehingga mendukung pemulihan kawasan ini.

Inflasi diperkirakan akan terus mereda sehingga mendekati tingkat sebelum pandemi, seiring turunnya harga bahan bakar dan pangan, demikian menurut Asian Development Outlook (ADO) Juli 2023, yang dirilis Rabu (19/7).

Inflasi di kawasan Asia yang sedang berkembang diperkirakan sebesar 3,6% pada tahun 2023, dibandingkan dengan prakiraan 4,2% yang diberikan April lalu. Sementara itu, proyeksi inflasi untuk 2024 dinaikkan menjadi 3,4% dari perkiraan sebelumnya 3,3%.

Baca juga: Investasi di Kawasan Asia Pasifik Diprediksi Lebih Cuan

Pembukaan kembali Republik Rakyat Tiongkok (RRT) telah memperkuat pertumbuhan kawasan Asia. Perekonomian RRT diproyeksikan akan tumbuh 5,0% tahun ini, tidak berubah dari prakiraan April lalu, di tengah kuatnya permintaan domestik di sektor jasa.

Pelambatan Permintaan Ekspor Barang Elektronik dan Manufaktur  

Namun, terjadi perlambatan permintaan ekspor barang elektronik dan barang manufaktur lainnya dari kawasan Asia yang sedang berkembang, seiring pengetatan moneter yang menyebabkan kemerosotan kegiatan ekonomi di berbagai perekonomian maju.

Prakiraan pertumbuhan kawasan Asia untuk tahun 2024 direvisi turun tipis menjadi 4,7% dari perkiraan 4,8% pada April lalu.

Baca juga: ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia dan Pasifik

Kepala Ekonom ADB Albert Park mengatakan Asia dan Pasifik masih terus pulih dengan stabil dari pandemi. Permintaan domestik dan kegiatan jasa mendorong pertumbuhan, sementara banyak perekonomian juga diuntungkan dari pemulihan pariwisata yang kuat.

"Namun, kegiatan industri dan ekspor masih tetap lemah, ditambah lagi memburuknya proyeksi pertumbuhan global dan permintaan tahun depan," kata Albert, Rabu (19/7).

ADB mempertahankan prakiraan pertumbuhannya bagi sebagian besar subkawasan di Asia dan Pasifik. Pengecualiannya mencakup Asia Tenggara, yang proyeksinya diturunkan menjadi 4,6% tahun ini dan 4,9% tahun 2024, dibandingkan dengan perkiraan yang diberikan April lalu masing-masing sebesar 4,7% dan 5,0%.

Baca juga: ADB Kucurkan Pinjaman US$500 Juta untuk Dukung Reformasi Sektor Energi

Prakiraan bagi Kaukasus dan Asia Tengah pada 2023 juga direvisi turun secara tipis menjadi 4,3% dari sebelumnya 4,4%, dan untuk 2024 menjadi 4,4% dari sebelumnya 4,6%.

"ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upaya memberantas kemiskinan ekstrem," kata Albert. (Try/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat