visitaaponce.com

Iklim Investasi Indonesia Dinilai Relatif Kondusif

​​​​​​​Iklim Investasi Indonesia Dinilai Relatif Kondusif
Ilustrasi: sejumlah gedung di kawasan Sudirman, Jakarta(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)

IKLIM investasi di Indonesia dinilai masih relatif kondusif meski berada di tengah ketidakpastian global dan dinamika di dalam negeri. Hal itu ditunjukkan dengan realisasi penanaman modal pada triwulan II 2023 yang terbilang cukup baik.

"Kami menilai iklim investasi masih relatif kondusif, terutama dari investor domestik yang tercatat tumbuh lebih tinggi pada triwulan II 2023 ini," ujar Ekonom Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi, Jumat (21/7).

Dia mengatakan, peningkatan pertumbuhan investasi dari investor domestik menandakan persepsi investor domestik terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan masih baik. Itu menurutnya ditunjukkan oleh keberanian investor dalam meningkatkan jumlah investasinya saat ini.

Baca juga: Ini Biang Kerok Realisasi Investasi Hulu Migas Tak Capai Target di Semester I 2023

"Kami menilai, persepsi positif ini harus terus dijaga oleh pemerintah, terlebih dalam beberapa bulan ke depan Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Umum, Presiden, dan Legislatif, yang biasanya membuat investor cenderung wait and see untuk melakukan investasi," jelas Josua.

Pemerintah juga didorong untuk mengantisipasi perlambatan arus investasi asing langsung pada triwulan III 2023. Itu perlu diperhatikan agar momentum pertumbuhan ekonomi yang sudah baik dapat tetap terjaga.

Baca juga: Penurunan Minat Investasi Asing di Indonesia Perlu Dikaji

Berkaca dari yang sudah-sudah, kata Josua, dalam beberapa periode Pemilu sebelumnya, investasi langsung asing acap kali mengalami perlambatan menjelang Pemilu dilaksanakan.

Untuk itu, pemerintah mesti berupaya untuk terus memberikan informasi mengenai kondisi politik dan keamanan nasional yang cenderung stabil dalam menghadapi Pemilu tahun 2024 nanti.

"Itu juga diikuti dengan keberlanjutan berbagai program serta infrastruktur investasi seperti UU Cipta Kerja ke depan akan tetap berlaku meskipun pemerintahan berganti sehingga memberikan kepastian bagi investor," tutur Josua.

Diketahui sebelumnya, realisasi investasi pada triwulan II 2023 sebesar Rp349,8 triliun. Capaian tersebut tumbuh 6,3% bila dibanding triwulan sebelumnya dan tumbuh 15,7% dari triwulan II 2022.

"Ini berkat kerja keras kita semua bahwa target investasi di triwulan II mencapai Rp349,8 triliun. Sekalipun kondisi kita memasuki tahun politik, tapi trust global dan trust pengusaha dalam negeri tetap masih ada untuk pembangunan di negara kita," ujar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, Jumat (21/7).

Realisasi investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp186,3 triliun, setara 53,3% dari total realisasi enam bulan pertama di 2023. Torehan PMA itu tercatat tumbuh 5,2% dari triwulan I 2023 dan tumbuh 14,2% dibanding triwulan II 2022.

Sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat mencapai Rp163,5 triliun, atau 46,7% dari total realisasi investasi triwulan II 2023. Nilai tersebut mencatatkan pertumbuhan 7,6% dari triwulan I 2023 dan tumbuh 17,6% dibanding periode yang sama di 2022. (Mir/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat