visitaaponce.com

Gara-Gara Rusia, Harga Gandum Dunia Bakal Melejit

Gara-Gara Rusia, Harga Gandum Dunia Bakal Melejit
Ladang gandum.(AFP)

DIREKTUR Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan perlu dicermati dampak keputusan Rusia menolak memperpanjang kesepakatan Black Sea Grain Initiatives atau Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam.

Sebab dampaknya ke Indonesia bisa mempengaruhi pasokan gandum untuk industri makanan minuman.

Meski impor gandum Indonesia sebagian besar dari Australia sebanyak 1,3 juta ton dan hanya 166.758 ton dari Ukraina tapi efek berkurangnya suplai gandum Ukraina juga berdampak serius ke perebutan gandum di tingkat global.

Baca juga : Rusia Tolak Perpanjang Izin Ekspor Gandum dari Ukraina

"Harga gandum yang jelas untuk kontrak baru bisa naik, kemudian negara lain yang kekurangan stok, akan membeli juga gandum dari Australia. Ini kalau tidak hati-hati bisa membuat rantai pasok gandum bergeser semua," kata Bhima saat dihubungi, Minggu (23/7).

Selain itu, sebagian besar masyarakat miskin yang terbiasa makan mie instan, misalnya, mereka akan harus menanggung kenaikan harga apabila ada gangguan stok gandum.

Baca juga : Konflik Rusia-Ukraina Masih Ancam Ketahanan Pangan Nasional

Dari data kemiskinan per maret 2023, mi instan menyumbang 2,56% garis kemiskinan perkotaan dan 2,24% di pedesaan di Indonesia.

Yang bisa Indonesia lakukan antara lain, pertama, yaitu segera menurunkan ketergantungan pada komoditas gandum khususnya dalam pemenuhan karbohidrat.

"Pengembangan pangan lokal perlu mendapat dukungan yang serius. Banyak pangan lokal alternatif yang daya saingnya bisa menjadi substitusi gandum," kata Bhima

Kedua, mendorong perusahaan pengolahan pangan untuk terus memperbesar serapan pangan alternatif selain gandum.

Ketiga, pemerintah khususnya perwakilan dagang dan kedutaan di negara seperti Rusia dan Ukraina agar terus memantau perkembangan situasi dan memberikan alternatif solusi jika terjadi krisis gandum.

"Keempat, Indonesia harus memanfaatkan forum G20, forum ASEAN yang dihadiri perwakilan Rusia dan AS untuk menghentikkan perang yang mengganggu stabilitas pangan global," kata Bhima. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat