Sektor Perikanan Perlu Didorong Menuju Ekonomi Hijau
![Sektor Perikanan Perlu Didorong Menuju Ekonomi Hijau](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/86160baff761f6f7b446ee3dae327f1f.jpg)
KEPALA Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengatakan untuk mendukung ekonomi Bali menuju ekonomi hijau, perlu didorong perhatian pada sektor pertanian, hortikultura dan perikanan.
"Kita melihat sektor pariwisata otomatis, itu terus kita kelola (untuk ekonomi hijau). Ke depan kita perlu memberikan perhatian kepada sektor pertanian, hortikultura dan perikanan," kata Erwin seperti dilansir dari Antara.
Erwin menyampaikan hal tersebut dalam sarasehan Menuju Ekonomi Bali yang Hijau, Tangguh, dan Sejahtera bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara. Kegiatan diseminasi perkembangan ekonomi dan keuangan tersebut dihadiri perwakilan organisasi perangkat daerah, perbankan, lembaga jasa keuangan, akademisi dan media.
Ekonomi hijau, tambah dia, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan. "Ada langkah-langkah kecil yang kita lakukan yang nantinya menjadi langkah besar. Seperti kita dorong penciptaan ekosistem, sustainable food, zero waste, small industry. Itu cara kita mendorong ekonomi hijau," ujarnya.
Baca juga: Tiongkok Modernisasi Sektor Pertanian dan Perikanan, Maksimalkan Akuakultur
Sementara dari sisi pemerintah daerah bisa didorong dengan regulasi dan dukungan lainnya yang bisa mengembangkan sektor-sektor positif, tidak hanya pertanian tetapi juga kendaraan listrik.
Dari sisi pemda bisa didorong dengan dukungan regulasi yang bisa mengembangkan sektor-sektor yang positif untuk pengembangan ekonomi hijau.
Untuk mengembangkan ekonomi hijau ini, lanjut Erwin, ada insentif yang diberikan melalui bank penyalur.
Erwin menambahkan, Bank Indonesia melalui kebijakan makroprudensial memberikan insentif untuk penyaluran kredit ke sektor hijau. "Ada pembiayaan-pembiayaan ke sektor tertentu sehingga perbankan diberikan insentif," ucapnya.
Dijelaskan memperkuat stimulus kebijakan makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan melalui implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) bagi Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum Syariah (BUS)/Unit Usaha Syariah (UUS) yang akan berlaku sejak 1 Oktober 2023.
Kebijakan ini mencakup, penajaman insentif likuiditas kepada bank penyalur kredit/pembiayaan pada sektor hilirisasi minerba dan hilirisasi nonminerba (termasuk pertanian, peternakan, dan perikanan), perumahan (termasuk perumahan rakyat), pariwisata, inklusif (termasuk UMKM, KUR, dan ultra mikro/UMi), serta ekonomi keuangan hijau.
Baca juga: Kembangkan Ekonomi Hijau, Pemerintah Dorong Pembangunan Inklusif Berkelanjutan
Penetapan besaran total insentif paling besar 4 persen, meningkat dari sebelumnya paling besar 2,8 persen yang terdiri dari insentif untuk penyaluran kreditpembiayaan kepada sektor tertentu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, paling besar 2 persen, meningkat dari sebelumnya 1,5 persen.
Kemudian insentif kepada bank penyalur kredit/pembiayaan inklusif ditingkatkan dari sebelumnya 1 persen menjadi 1,5 persen, dengan rincian 1 persen untuk penyaluran kredit UMKM/KUR dan 0,5 persen untuk penyaluran kredit UMi.
Selanjutnya insentif terhadap penyaluran kredit/pembiayaan hijau menjadi paling besar 0,5 persen, meningkat dari sebelumnya 0,3 persen.
Implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dilakukan melalui pengurangan giro di Bank Indonesia dalam pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah yang wajib dipenuhi secara rata-rata. (Z-6)
Terkini Lainnya
Airlangga: Lewat Ekonomi Hijau, RI Dapat Keluar dari Middle Income Trap
Dirjendiktiristek Hadiri Peluncuran UI Net Zero Initiative
Jokowi: Indonesia Menuju Ekonomi Hijau dengan Kekuatan dan Daya Saing Tinggi
Pemasangan PLTS Atap Bukti Nyata Dukungan untuk Pembangunan Berkelanjutan
SDG Academy dan UNDP Luncurkan Program Kapasitas Ekonomi Sirkular
Bank BTPN Dorong Pembiayaan Berkelanjutan
UMKM Perajin Blangkon di Yogyakarta Diberikan Pembiayaan dan Pendampingan
BNI Dorong Pertumbuhan Bisnis Milik Diaspora di Jepang
Bank DKI Beri Pembiayaan untuk Pengadaan Bus Transjakarta
Kepastian Kuota FLPP 2024 Jadi Tantangan Pemerintahan Prabowo-Gibran
MPX Logistik Terima Pembiayaan Usaha Rp75 Miliar dari Bank Mandiri
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap