visitaaponce.com

Terapkan Konsep Keberlanjutan, Perusahaan Perlu Rencana Terintegrasi

Terapkan Konsep Keberlanjutan, Perusahaan Perlu Rencana Terintegrasi
Anjar Priandoyo (kanan), Thano Tanubrata (tengah, dan Bambang Budi Tresno (kiri) pada temu media yang digelar BDO di Jakarta, Rabu (2/8).(Ist)

ENVIRONMENTAL, Social, and Corporate Governance (ESG) kini menjadi perhatian seluruh dunia. Pada World Economic Forum terakhir disebutkan bahwa risiko bisnis bukan lagi hanya soal produk maupun persaingan, risiko bisnis kini berhubungan erat dengan krisis iklim.

Pelaku bisnis dan investor sudah mulal menyadari kondisi bumi yang memburuk akan berdampak pada kelangsungan bisnis. Bumi yang rusak pada akhirnya akan membuat semua bisnis mati.

Karena itulah, ESG semestinya bukan hanya soal reporting saja atau sekadar publikasi. Penerapan prinsip-prinsip ESG perlu mendapat perhatian serius dari perusahaan-perusahaan dalam rangka keberlanjutan bisnis dan tatanan kehidupan global di masa mendatang (sustainability).

Baca juga: Sinar Mas Land Targetkan Kurangi Emisi Karbon 34% dari Listrik

"Kepedulian terhadap lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan adalah langkah baik. Namun perlu diingat ESG bukanlah sekadar report keren-kerenan, tapi sesuatu yang harus dilakukan secara holistik dengan perencanaan yang matang," ujar Anjar Priandoyo, Associate Director of ESG & Sustainability BDO Indonesia, pada temu media yang digelar BDO di Jakarta, Rabu (2/8).

Usung Isu ESG, Perusahaan Berada di Jalan Benar

Menurut Anjar, ketika sudah mengusung isu ESG, sejatinya perusahaan tersebut telah berada di jalan yang benar.

Langkah perusahaan itu sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia yang ingin menuntaskan target sustainable development goals (SDGs) pada 2030 dan mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.

Saat ini, pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

Baca juga: POWR Terus Perkuat Pondasi Keberlanjutan Melalui Penerapan Strategi yang Andal

Diakui, penerapan ESG memang membutuhkan biaya. Namun, Anjar menegaskan, investasi ini hakikatnya berorientasi manfaat yang sangat panjang.

Bahkan Jika mampu dikelola dengan baik, ESG justru mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.

“Sebab dalam ESG akan banyak melakukan penghematan seperti energy savings, water management, dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Kebutuhan Anggaran untuk Program Sustainability

Pada kesempatan sama, Audit & Assurance Partner BDO Bambang Budi Tresno menjelaskan, kebutuhan anggaran untuk program sustainability harus disiapkan dengan matang sejak awal.

Langkah ini penting, sebab pelaku bisnis perlu memahami bahwa anggaran yang digelontorkan sangat mungkin tidak langsung kembali dalam bentuk keuntungan yang berupa uang lagi.

Baca juga: Dorong ESG, PLN Kembangkan Sustainable Linked Loan

"Nah, di sinilah pentingnya penyelarasan karena ini adalah shifting dan ada target jangka panjang. Ingat, profit itu bisa berupa value atau nilai tambah lingkungan. Inilah yang harus dipahami oleh perusahaan sejak awal," paparnya.

Agar bisnis dan program sustainability sama-sama bisa berjalan efektif, menurut Bambang perlu dibuat peta jalan (roadmap) secara komprehensif.

Senada, CEO for BDO in Indonesia, Thano Tanubrata, mengungkapkan bahwa saat ini penerapan ESG menjadi tren yang semakin menguat di berbagai belahan dunia.

“Indonesia telah mengawali dengan menerbitkan sejumlah regulasi yang wajib dipatuhi semua pelaku usaha, serta pemberian insentif yang bisa dimanfaatkan perusahaan-perusahaan dalam menerapkan pronsip-prinsip ESG,” ujar Thano. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat