Bermodal Paspor, WNA Bisa Memiliki Hunian di Indonesia
![Bermodal Paspor, WNA Bisa Memiliki Hunian di Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/f8c1ec9d47524f4c814b30b0f611d9bb.jpg)
PEMERINTAH Indonesia memberikan kemudahan bagi warga negara asing (WNA) untuk memiliki hunian di Indonesia. Bermodalkan paspor, mereka dapat mempunyai rumah tapak dan rumah susun (apartemen). Hal ini tertuang dalam pasal 69 ayat PP Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pengelolaan dan Hak Atas Tanah.
Beleid itu berbunyi orang asing yang dapat memiliki rumah tempat tinggal atau hunian merupakan orang asing yang mempunyai dokumen keimigrasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk menguatkan aturan itu, diterbitkan Keputusan Menteri (Kepmen) Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1241/SK-Hk.02/IX/2022 Tentang Perolehan dan Harga Rumah Tempat Tinggal/Hunian untuk Orang Asing.
"Boleh dengan paspor. Dengan nilai hunian tertentu, bisa diurus tempat tinggalnya (WNA). Sama seperti kita beli rumah di Singapura atau di Malaysia," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ATR/BPN Suyus Windayan di acara Sosialisasi Peraturan Kepemilikan Hunian untuk Orang Asing di Hotel Grand Sheraton Jakarta, Kamis (3/8).
Baca juga: 3 Wilayah Ini jadi Favorit WNA Miliki Hunian di Tanah Air
Batasan harga minimal rumah tinggal untuk WNA ditetapkan Rp 1 miliar sampai dengan Rp 10 miliar. Hunian yang bisa ditempati WNA berada di daerah perkotaan atau pun di daerah pengembangan industri pariwisata. Suyus menuturkan pemerintah membidik potensi besar hunian yang akan ditempati WNA berada di Jabodebek, Batam dan Bali. Ditambahkan Sekjen Kementerian ATR/BPN, akan diatur penguasaan hunian WNA di suatu kawasan.
"Kita atur berapa persen orang asing mempunyai rumah rusun dalam satu kawasan. Karena kita takut kalau satu apartemen dimiliki orang asing, nanti bisa meminta sertifikat hak guna bangunan (HGB)," jelasnya.
Baca juga: Promosikan Properti di Bali, WN Rusia Dideportasi
Selama ini, lanjut Suyus, hunian WNA berstatus perjanjian pinjam nama (nominee). Mereka dapat meminjam nama dari warga negara Indonesia (WNI) untuk memiliki tanah dan/atau bangunan.
"Nominee itu pakai nama orang lain. Ini yang kita enggak bisa kontrol. Dengan ada aturan itu, harus dihuni, jangan disewakan huniannya," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Izin Tinggal Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi Pramela Yunidar Pasaribu menegaskan, dalam pengaturan properti bagi WNA di Indonesia, tidak cukup dengan melampirkan paspor semata.
WNA, katanya, perlu menunjukkan kartu izin tinggal terbatas (Kitas) minimal lima tahun tinggal di Tanah Air. Hunian yang diberikan berstatus hak pakai dengan jangka waktu 30 tahun, dan dapat diperpanjang.
"Dari dokumen keimigrasian, kami rekomendasikan bahwa penetapan izin tinggal (WNA) merupakan dokumen izin tinggal keberadaan yang bersangkutan paling sedikit lima tahun dan bisa diperpanjang," terangnya.
Menurut Pramela, dokumen paspor dan visa tidak cukup membuat WNA bebas memiliki hunian di Indonesia. Paspor disebut hanya dokumen bukti identitas diri seorang masyarakat dan visa merupakan dokumen izin masuk seseorang ke suatu negara.
"Tapi, kalau menurut Kementerian ATR/BPN ini bisa (tanpa kitas) ya silakan saja. Kita serahkan ke kementerian teknis. Cuma perlu kami sampaikan paspor itu hanya dokumen identitas diri dan visa sifatnya temporer," tutupnya. (Ins/Z-7)
Terkini Lainnya
Tenda Pengungsi WNA di Kuningan Ganggu Estetika, Heru Budi Akan Datangi UNHCR
103 WNA asal Tiongkok, Taiwan dan Malaysia Ditangkap Imigrasi Bali
Banyak WNA, Cianjur Tingkatkan Pengawasan Keimigrasian
Diduga Depresi, Bule Asal Amerika Sayat Lehernya dengan Pisau
Imigrasi Pastikan akan Usir WNA Inggris yang Merampas Truk dan Menerebos Jalan Tol
Warga Inggris Mabuk Merampas Truk dan Melakukan Kerusuhan di Bali
PDN Lumpuh, Potensi Kerugian Ekonomi Rp1 Triliun Sehari
Kantor Imigrasi Bandung dan Gojek Kerja Sama Layanan Paspor
Antrean Panjang Terjadi di Layanan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta akibat Gangguan Pusat Data Nasional
Sambut Musim Haji, Kemenkumham Terbitkan 1.447 Paspor untuk Jemaah Sulteng
Solidaritas Palestina Menguat, Maladewa Larang Warga Israel Berkunjung
Indonesia dan Belanda Bahas Kemudahan Pembuatan Visa untuk WNI
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap