visitaaponce.com

ADIDAS mengatakan pada Kamis (3/8/2023) bahwa pihaknya membukukan keuntungan pada kuartal kedua. Ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan tentatif karena menjual persediaan barang dagangan Yeezy milik rapper Kanye West yang sangat besar.

Raksasa pakaian olahraga Jerman itu melaporkan laba bersih 84 juta euro (US$92 juta) dari April hingga Juni. Ini menyusul kerugian dua kuartal berturut-turut. 

Namun pencapaian itu masih jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adidas mengalami periode kekacauan sejak Oktober tahun lalu ketika mengakhiri kerja samanya yang menguntungkan dengan rapper West--sekarang dikenal secara resmi sebagai Ye--setelah dia membuat serangkaian ledakan antisemit. 

Baca juga: Ekspor Jerman Naik Tipis di Juni tapi Prospek Suram

Grup tersebut mengakhiri produksi lini Yeezy rancangan West yang sangat sukses dan dibebani dengan stok surplus pelatih yang sangat banyak. Adidas juga menghadapi masalah di Tiongkok yang merupakan salah satu pasar utamanya. 

Namun ada perbaikan di kedua sisi tersebut di kuartal kedua. Penjualan sepatu Yeezy pertama Adidas, diluncurkan pada akhir Mei, menghasilkan penjualan sekitar 400 juta euro.

Baca juga: Pertumbuhan Sektor Jasa Amerika Serikat Lebih Lambat pada Juli

"Penjualan bagian pertama dari inventaris Yeezy tentu saja membantu keuntungan dan keuntungan kami di kuartal ini," kata CEO Bjorn Gulden dalam suatu pernyataan. "Kami akan terus dengan hati-hati menjual lebih banyak inventaris Yeezy yang ada. Ini jauh lebih baik daripada menghancurkan dan menghapus inventaris."

Ini memungkinkan Adidas untuk memberikan sumbangan substansial kepada LSM. "Tentu saja ini juga membantu arus kas dan kekuatan keuangan kami secara umum," tambah Gulden.

Sumbangan amal 

Adidas memberikan uang tunai kepada organisasi seperti Anti-Defamation League dan Philonise and Keeta Floyd Institute for Social Change. Philonise Floyd ialah saudara laki-laki George Floyd, seorang kulit hitam Amerika, yang dibunuh oleh seorang polisi kulit putih yang menjepitnya ke tanah dengan berlutut di lehernya selama hampir 10 menit.

Adidas menyisihkan 110 juta euro pada kuartal kedua untuk sumbangan amal. Sekitar 10 juta di antaranya telah dicairkan.

Perusahaan meluncurkan penjualan kedua saham Yeezy bulan ini tetapi tidak berharap akan menguntungkan seperti yang pertama karena menawarkan produk yang lebih mahal. Adidas telah mengumumkan minggu lalu bahwa penjualan barang dagangan, bersama dengan bisnis yang sedikit lebih baik dari yang diharapkan, akan membantu mencatatkan kerugian tahunan yang lebih rendah daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Sekarang perusahaan mengharapkan untuk mengakhiri tahun dengan kerugian operasi 450 juta euro. Ini lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya kerugian 700 juta euro.

Di Tiongkok--tempat penjualan anjlok hingga sepertiga pada 2022 sebagian karena langkah-langkah berkelanjutan melawan virus korona--bisnis menunjukkan tanda-tanda meningkat dengan pendapatan yang meningkat pesat. "Kami melihat tren positif di pasar Tiongkok," kata Gulden. Saham Adidas naik 1,4% di Bursa Efek Frankfurt setelah hasilnya dirilis. (AFP/Z-2)