Pertumbuhan Stabil, Pemulihan Ekonomi Indonesia Berlanjut
![Pertumbuhan Stabil, Pemulihan Ekonomi Indonesia Berlanjut](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/e1444fb7c81409e8804457ab919605ae.jpg)
Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tujuh kuartal terakhir sejak akhir 2021, secara konsisten berada di atas 5%. Kondisi ini menjadikan Indonesia salah satu negara yang berhasil menangani krisis kesehatan dan memulihkan ekonomi dengan cepat dan baik.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Negara saat memberikan Pidato dalam rangka Penyampaian RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dan Nota Keuangan, pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dalam rangka HUT ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI, Rabu (16/8/2023) di di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (16/8).
Tingkat pengangguran, kata Presiden, berhasil diturunkan pemerintah dari yang sebelumnya 6,26% di Februari 2021 menjadi 5,45% pada Februari 2023. Sementara tingkat kemiskinan juga terus menurun menjadi 9,36% pada Maret 2023. Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04% pada Maret 2022 menjadi 1,12% pada Maret 2023.
Baca juga: Presiden Pastikan Terus Kembangkan Food Estate Meski Dikritik PDIP
”Pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat telah membawa Indonesia naik kelas, masuk kembali ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas di tahun 2022,“ ujar Presiden.
Pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan membaik pasca pandemi. Semester satu 2023, ekonomi nasional tumbuh 5,1 persen. Inflasi Indonesia juga semakin terkendali dan mencapai 3,1 persen sampai dengan Juli 2023.
Baca juga: Presiden: Transfer ke Daerah Harus Beri Manfaat Nyata
Kebijakan fiskal Indonesia termasuk salah satu yang paling efektif dalam menangani pandemi dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Defisit fiskal Indonesia sudah kembali di bawah 3 persen PDB, satu tahun lebih cepat dari rencana awal.
Pada pidatonya, Presiden juga mengatakan bahwa rasio utang Indonesia bahkan jadi salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN, bahkan sudah menurun dari 40,7 persen PDB di tahun 2021 menjadi 37,8 persen per Juli 2023.
“Sebagai perbandingan, rasio utang Malaysia saat ini di tingkat 66,3 persen PDB, Tiongkok 77,1 persen, dan India 83,1 persen,” kata Presiden.
Meskipun dalam tiga tahun terakhir dunia dihadapkan pada guncangan hebat pandemi covid-19 yang menelan korban 6,9 juta manusia. Namun secara luar biasa Indonesia berhasil mengatasi tantangan besar akibat pandemi tersebut dengan hasil yang baik.
Sebelum Presiden menyampaikan pidatonya, Sidang Penyampaian RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dan Nota Keuangan dibuka oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani. (RO/Z-7)
Terkini Lainnya
DBS Perkirakan Rupiah masih Melemah di Kuartal III Tahun Ini
Citibank Serukan Pentingnya Pendidikan untuk Dukung Perekonomian
Pendidikan Berkualitas Unsur Penting Peningkatan Ekonomi
Industri FMCG Punya Potensi Pasar Besar di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Wapres Inginkan Industri Asuransi Syariah Terus Bertumbuh
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
MPR Didesak Gelar Rapat Tunggal
Pidato Jokowi Tonjolkan Emosi Ketimbang Capaian Hukum
Harapan Jokowi Soal Indonesia Maju Dinilai Dagelan
Puan Maharani: Indonesia Masih akan Hadapi Ketidakpastian
Presiden Singgung Tiga Megakorupsi yang Diusut Kejagung dalam Pidato Kenegaraan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap