visitaaponce.com

Kemenkominfo Implementasikan Teknologi Digital Pertanian di Nganjuk

 Kemenkominfo Implementasikan Teknologi Digital Pertanian di Nganjuk
Acara panen raya di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.(Dok Kemenkominfo)

SENTUHAN digitalisasi sektor logistik, maritim, dan pertanian dapat membantu petani menghadapi berbagai permasalahan. 

"Digitalisasi diharapkan dapat membantu petani dalam menghadapi permasalahan pertanian saat ini. Namun sejatinya digitalisasi merupakan sarana yang keberhasilannya ditentukan juga oleh penggunanya," ujar Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Strategis Pertanian, Maritim, dan Logistik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Dikki Rukmana, acara Panen Raya Implementasi Adopsi Teknologi Digital Pertanian 2023 di Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (22/8).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program fasilitasi adopsi teknologi digital pertanian 2023, yang merupakan inisiatif dari Kementerian Kominfo. Acara dihadiri seratus petani yang tergabung dalam 15 kelompok petani di Kabupaten Nganjuk.

Kegiatan ini dikemas dalam bentuk talkshow bertema implementasi solusi teknologi digital yang dapat membantu petani dalam aktivitas budi daya. Kementerian Kominfo telah memasang perangkat sensor cuaca yang terhubung dengan sistem irigasi berupa sprinkler di Desa Mojorembun. 

Pemanfaatan alat sensor cuaca berfungsi memantau keadaan cuaca secara real time dengan mengukur suhu, kelembaban udara, curah hujan, kecepatan dan arah angin. Terintegrasi dengan sistem sistem penyiraman sprinkler otomatis, teknologi ini bermanfaat untuk mengetahui kondisi lingkungan pertanian secara presisi dan memberikan rekomendasi tindakan pengairan sesuai kebutuhan.

Menurut Dikki, keuntungan dari adanya pemanfaatan sensor cuaca dan smart irrigation ialah memungkinkan petani untuk melakukan proses budi daya dengan lebih efisien. Hal itu dikarenakan adanya otomatisasi yang membuat penggunaan air menjadi lebih hemat dengan menyesuaikan kebutuhan tanaman itu sendiri.

"Hebatnya lagi, para petani dapat memantau secara mobile melalui smartphone semua sistem sensor cuaca dan otomatisasi irigasi ini. Tentunya akan membuat petani lebih efektif dan bisa berfokus pada rangkaian aktivitas pertanian lainnya," ungkap Dikki lagi.

Digitalisasi diharapkan dapat memaksimalkan aktivitas di lapangan. Dengan begitu petani yang nantinya melek digital akan mulai memasuki dunia online, dan bermuara pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Dikki menambahkan, program ini tentunya sejalan dengan gagasan Presiden Joko Widodo dalam memfasilitasi pengintegrasian penggunaan teknologi digital dan informasi. Pengembangan sektor strategis dengan adopsi teknologi bertujuan agar masyarakat dapat terbantu secara dampak ekonomi dan bisnis.

Hadir di acara panen raya tersebut Direktur Buah dan Florikultura Kementerin Pertanian Dr Liferdi Lukman S.P., M.Si., Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk Ir Muslim Harsoyo, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Nganjuk Slamet Basuki, serta Co-founder startup digital Biops Agrotekno Muhammad Fahri Riadi.

Keseluruhan materi dikemas secara menarik sehingga menciptakan dialog yang sangat interaktif antara peserta dengan semua narasumber. Ke depannya, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi terwujudnya komitmen untuk menciptakan ekosistem implementasi teknologi digital sektor pertanian yang berkelanjutan. (RO/O-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat