Digigit Ular, Petani di Ponorogo Tak Perlu Bayar Biaya Pengobatan
![Digigit Ular, Petani di Ponorogo Tak Perlu Bayar Biaya Pengobatan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/4d218aa4c04a243c7b30de50c50b376d.jpg)
SEORANG petani asal Desa Suru, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), Sumirah (61) berhasil lolos dari maut pasca-digigit ular beberapa waktu lalu.
Insiden nahas itu berawal ketika dirinya hendak bekerja mengaliri ladang cengkehnya pada pagi hari. Penerangan yang minim membuat Sumirah tak menyadari keberadaan binatang berbisa tersebut.
Anak kedua Sumirah, Hariono (37) yang mengetahui kejadian tersebut, segera membawa ibunya untuk mendapatkan pertolongan pertama karena kakinya telah bengkak dan membiru.
"Kejadiannya tanggal 16 Agustus kemarin, setelah subuh ibu saya pergi ke ladang untuk mengaliri tanaman Cengkeh. Saat akan mengambil selang kakinya digigit ular berbisa, saat itu tidak membawa senter. Kami bawa ke Puskesmas lalu dirujuk ke RS Darmayu," ungkap Hariono.
Menyadari pekerjaannya tak luput dari risiko, sejak Juni lalu Sumirah berinisiatif untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui Agen Perisai. Alhasil seluruh biaya pengobatan ditanggung hingga dirinya dinyatakan sembuh.
"Ibu saya sudah pulang, ini sudah sembuh. Alhamdulillah saya senang sekali biaya perawatannya sudah ditanggung BPJS Ketenagakerjaan. Kami tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Terimakasih BPJS Ketenagakerjaan," imbuh Hariono.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Ajak Semua Pegawai Kemenag Jadi Peserta Jamsostek
Dijumpai saat tengah menjenguk di rumah sakit, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ponorogo Wawan Burhanuddin bersyukur Ibu Sumirah mendapatkan penanganan cepat dan sudah berangsur pulih. Hal ini menjadi kewajiban BPJS Ketenagakerjaan sebagai bukti negara hadir untuk melindungi dan menyejahterakan seluruh pekerja.
"Beliau adalah contoh pekerja informal atau Bukan Penerima Upah yang sudah terdaftar menjadi peserta secara mandiri sejak Juni kemarin. Dan saat digigit ular beliau ini tengah bekerja di ladang. Untuk itu ibu Sumirah ini sudah terlindungi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dari BPJS Ketenagakerjaan," ujar Wawan.
Saat Masa Penyembuhan, Peserta Dapat STMB
Wawan menambahkan, jika dalam masa penyembuhan ibu Sumirah belum bisa beraktivitas di ladang, maka yang bersangkutan berhak mendapatkan manfaat Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) sebagai pengganti gajinya setiap bulan.
Baca juga: Via Aplikasi AYO Toko by SRC, Daftar dan Iuran BPJS Ketenagakerjaan Kian Mudah
Manfaat ini akan diberikan selama 12 bulan, sebesar 100 persen dari upah yang dilaporkan dan selanjutnya 50 persen hingga yang bersangkutan sembuh.
Lewat kejadian ini pihaknya berharap para pekerja khususnya di wilayah Kabupaten Ponorogo semakin peduli terhadap risiko kecelakaan kerja maupun kematian yang dapat terjadi kapan dan di mana saja.
"Kami berharap petani-petani di Ponorogo ini bisa mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Karena banyak risiko yang bisa terjadi di ladang atau di sawah. Seperti digigit ular, tersambar petir, dan terkena sabit. Mereka ini harus terlindungi agar bisa Kerja Keras Bebas Cemas yang pada akhirnya berujung pada peningkatan produktivitas," pungkas Wawan. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Gen Z dan Milenial, Ini yang Diperhatikan dalam Memilih Pekerjaan
Tingkatkan Kebijakan K3 Tanah Air, Kemnaker Gandeng KOSHA
Ombudsman Angkat Bicara Soal Iuran Tapera, Apa Bunyinya?
Komisi V DPR RI Minta Pemerintah Tunda Program Tapera di 2027
Soal Tapera, Menteri PU-Pera Tunggu Usulan dan Arahan DPR RI
Pemerintah Klaim tidak Tergesa-gesa Pungut Iuran Tapera
Satu Dekade Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan Optimis Lindungi 70 Juta Pekerja di Tahun 2026
BPJamsostek Sosialisasi 'Kerja Keras Bebas Cemas' di Pasar Pagi Mangga Dua
Gandeng Radio, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Kampanye Kerja Keras Bebas Cemas
Keluarga Petugas Pengamanan RW Dapat Santunan Rp 42 Juta dari BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Program kepada Para Agen Perisai
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap