Ketua Badan Anggaran DPR RI Penerapan LCT Dapat Lindungi Rupiah
![Ketua Badan Anggaran DPR RI: Penerapan LCT Dapat Lindungi Rupiah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/515f94abaaca41fea02f9b431ba1b063.jpg)
KETUA Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Said Abdullah menilai penerapan transaksi mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) merupakan cara paling logis dalam upaya melindungi rupiah. Said menyebut rupiah kerap terdepresiasi dalam sejarah panjang negara menggunakan dolar AS dalam pembayaran internasional. Selama setahun terakhir, sambung Said, rupiah cenderung terkoreksi hingga 9,3%.
“Hemat saya, sebelum ada perubahan sistem moneter global, pilihan paling logis menghindarkan rupiah terus terdepresiasi adalah menggunakan transaksi mata uang lokal dengan banyak mata uang,” kata Said di Jakarta, Senin (28/8).
Padahal menurut dia, neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat sering kali surplus, sehingga seharusnya rupiah menguat terhadap dolar AS. Namun Said menilai akibat kebijakan moneter Federal Reserve yang terus mempertahankan kebijakan hawkish, banyak mata uang global yang tertekan terhadap dolar AS, termasuk rupiah.
Baca juga: Banggar DPR Apresiasi Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung Program Menko Marves
Oleh karena itu, pengurangan ketergantungan terhadap dolar AS atau dedolarisasi dapat menjadi solusi untuk mengurangi risiko depresiasi rupiah. Pernyataannya tersebut menyambung ajakan Bank Indonesia (BI) kepada bank sentral lain di ASEAN untuk menggunakan skema penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara di kawasan.
Menurut dia, penggunaan dolar AS cukup dilakukan pada transaksi perdagangan dengan Amerika Serikat. Sementara transaksi antarnegara di kawasan dapat menggunakan mata uang lokal.Penerapan skema tersebut dapat membuat negara-negara anggota ASEAN mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, sehingga dapat berimplikasi positif terhadap mata uang lokal di kawasan, terutama rupiah.
“Mitra dagang terbesar kita ASEAN, maka sangat masuk akal jika BI menggunakan banyak mekanisme pembayaran. Bagi kami, dalam kawasan ASEAN, ada baiknya BI tidak hanya menggunakan pembayaran bukan dolar AS, tetapi juga memikirkan pembayaran regional di kawasan ASEAN,” ujar Said.
Ketua Banggar DPR mendukung BI untuk memperluas jangkauan LCT, termasuk ke Uni Eropa. “Perlu di kaji mendalam oleh BI jika kita menggunakan mata uang bersama seperti euro seperti negara negara anggota Uni Eropa,” kata dia. (RO/S-3)
Terkini Lainnya
Di Tengah Depresiasi Rupiah, SMRA Berharap Keberlanjutan Insentif PPN DTP
Amortisasi Adalah: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Bedanya dengan Depresiasi
Gejolak Pasar Keuangan Global Sebabkan Rupiah Terdepresiasi
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Menteri ESDM Ungkap Ada Usulan Harga Pertalite Naik
Rupiah Menguat saat Ekonomi AS Melemah
Rupiah Melemah Tertekan Kemungkinan The Fed Tahan Suku Bunga
Pelemahan Rupiah Bebani Industri Penerbangan
Penguatan Indeks Saham Asia Dapat Tahan Rupiah Melemah
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap