visitaaponce.com

Menteri Perdagangan Amerika Serikat Kunjungi Tiongkok, ini Tujuannya

Menteri Perdagangan Amerika Serikat Kunjungi Tiongkok, ini Tujuannya
Mendag AS Gina Raimondo (kanan) dan Duta Besar AS untuk Tiongkok Nick Burns (kiri) berbicara dengan Mendag Tiongkok Wang Wentao.(AFP/Andy Wong.)

MENTERI Perdagangan Amerika Serikat (AS) Gina Raimondo bertemu dengan Menteri Perdagangan Tiongkok di Beijing pada Senin (28/8/2023). Washington berupaya meredakan ketegangan perdagangan antara dua negara yang punya perekonomian terbesar di dunia.

Kunjungan Raimondo--yang akan berlangsung hingga Rabu (30/8)--menjadi yang terbaru dari serangkaian perjalanan tingkat tinggi pejabat AS ke Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir. Kunjungan tersebut dapat mencapai puncaknya pada pertemuan antara para pemimpin negara itu. Apalagi, Presiden AS Joe Biden baru-baru ini mengatakan bahwa ia berharap untuk duduk bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping tahun ini.

Raimondo bertemu pada Senin pagi dengan Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao. "Kesenangan besar untuk melakukan dialog dan koordinasi dengan Anda di bidang ekonomi dan perdagangan," ujarnya.

Baca juga: Lalu Lintas Bandara Dubai Melonjak 50% Lampaui Tingkat Prapandemi

Dia tiba di Beijing pada Minggu (27/8) dan bertemu dengan Lin Feng, direktur departemen Amerika dan Oseania pada kementerian perdagangan, serta duta besar AS untuk Tiongkok Nicholas Burns. Dalam postingannya di platform media sosial X, Raimondo mengatakan dia menantikan hari-hari yang produktif.

"Saya baru saja mendarat di Beijing untuk menghadiri pertemuan yang sibuk selama beberapa hari dengan para pejabat senior RRT dan para pemimpin bisnis AS," katanya. Ia menggunakan inisial mengacu nama resmi Tiongkok.

Baca juga: Juara Cip Inggris Arm akan Go Public di Amerika Serikat

Departemen perdagangan mengatakan Raimondo berharap ada diskusi konstruktif mengenai isu-isu yang berkaitan dengan hubungan komersial AS-Tiongkok, tantangan yang dihadapi oleh bisnis AS, dan bidang-bidang yang berpotensi untuk kerja sama. Dia juga akan melakukan perjalanan ke pusat perekonomian Tiongkok, Shanghai, kata Washington.

Ketegangan perdagangan 

Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah merosot ke tingkat terburuk dalam beberapa dekade. Pembatasan perdagangan yang dilakukan Washington berada di urutan teratas daftar perselisihan.

Baca juga: Saat Krisis, Gaji CEO Perusahaan Terbesar Inggris Naik Tinggi

Washington mengatakan pembatasan yang dilakukannya sangat penting untuk menjaga keamanan nasional. Beijing memandang pembatasan tersebut sebagai upaya mengekang kenaikan ekonominya.

Bulan ini, Biden mengeluarkan perintah eksekutif yang bertujuan membatasi investasi Amerika tertentu di bidang teknologi tinggi yang sensitif di Tiongkok. Tindakan ini dikecam Beijing sebagai antiglobalisasi.

Aturan yang telah lama dinantikan dan diperkirakan diterapkan tahun depan ini menargetkan sektor-sektor seperti semikonduktor dan kecerdasan buatan. Menteri Keuangan AS Janet Yellen berusaha meyakinkan para pejabat Tiongkok tentang perkiraan pembatasan tersebut selama kunjungannya ke Beijing bulan lalu dan berjanji bahwa setiap langkah baru akan diterapkan secara transparan.

Pada Juni, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan perjalanan ke Beijing. Ia bertemu Xi dan mengatakan kemajuan dicapai pada sejumlah sumber utama perselisihan. Utusan iklim AS John Kerry juga mengunjungi Tiongkok pada Juli.

Namun kunjungan Yellen maupun Blinken tidak menghasilkan terobosan besar. Oertemuan puncak di Camp David baru-baru ini antara Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang yang bertujuan melawan Tiongkok memicu kecaman dari Beijing.

Setelah pertemuan puncak itu, Presiden Biden mengatakan dia masih berharap untuk bertemu lagi dengan pemimpin Tiongkok Xi tahun ini. Biden mengundang Xi ke San Francisco pada November ketika Amerika Serikat mengadakan pertemuan puncak forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik yang mencakup Tiongkok. Kedua pemimpin juga berpotensi bertemu bulan depan di New Delhi di sela-sela pertemuan puncak Kelompok 20 negara ekonomi utama. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat