visitaaponce.com

PM Tiongkok Diagendakan Jajal KCJB Besok

PM Tiongkok Diagendakan Jajal KCJB Besok
Rangkaian Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB)(Antara)

WAKIL Menteri Badan Usaha Milik Negara Rosan Roeslani menyampaikan, Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang diagendakan bakal menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Itu menjadi kali pertama pejabat tinggi Negeri Tirai Bambu menaiki Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) itu.

"Jadi rencananya besok Perdana Menteri Tiongkok dan bersama-sama dengan Pak Menko yang akan melakukan testing dari kereta cepat. Waktunya sore hari, tentatif waktunya akan ditentukan lagi," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9).

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peresmian operasionalisasi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menunggu kesiapan Presiden Joko Widodo. Itu bakal disesuaikan meski rencana peluncuran telah ditetapkan sebelumnya pada 1 Oktober 2023.

Baca juga: Operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung Tunggu Kejelasan Jadwal Presiden

"Paling tidak tanggal 1 ada rencana, bahwa nanti ada pengunduran (itu) tidak akan terlalu lama," ujarnya saat ditemui pewarta di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (5/9).

Operasionalisasi KCJB berpeluang molor dari rencana lantaran Presiden Jokowi direncanakan berangkat ke India dalam agenda G-20. Namun hal itu belum dapat dipastikan lantaran masih menunggu kejelasan jadwal.

Baca juga: Segera Beroperasi, Pemerintah Pastikan tidak Ada Subsidi Tarif Kereta Cepat

Budi memastikan operasionalisasi KCJB tak akan terlalu lama karena menurutnya moda transportasi publik itu akan berperan penting bagi mobilitas masyarakat.

"Karena dasar pemikiran kita tentang angkutan massal antar kota. Oleh karenanya, kita harus hati-hati dan mudah-mudahan itu akan terjadi (operasional dalam waktu dekat)" tuturnya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, pihaknya hanya bertugas untuk menyiapkan armada yang bakal digunakan untuk KCJB. Sejauh ini, lanjut dia, tak ada masalah dari segi fisik angkutan cepat tersebut.

"Sejak awal saya sudah bicara Jakarta ke Bandung berhentinya ke Tegalluar, dari awal saya dan itu kesepakatan bersama. Karena memang kalau kita lihat kondisi Bandung yang sekarang sudah 40% macet, ke depan makin macet," ujar Erick.

"Artinya apa? Bagaimana mengurangi kemacetan di Bandung, Jakarta. Salah satunya dengan kereta cepat, tapi Tegalluar-nya menjadi juga pertumbuhan kota baru yang ada di Jabar," sambungnya.

KCJB, kata Erick, juga akan mendukung rencana segitiga emas di sekitar wilayah proyek KCJB, yaitu bandara, pelabuhan, dan kawasan industri.

"Itu kita bangun, karena Jabar ini luar biasa jumlah penduduknya, jadi kita benar-benar memastikan kemacetan berkurang, tetapi kuga lapangan kerja, ekonomi tumbuh, karena ini kalau sepi, ekonominya sepi," pungkas Erick. (Mir/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat