Jokowi Harap Pertumbuhan Ekonomi Hijau Jadi Prioritas Kerja Sama ASEAN Plus Three
![Jokowi Harap Pertumbuhan Ekonomi Hijau Jadi Prioritas Kerja Sama ASEAN Plus Three](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/d59f6424ebe6c86e9813c5b4fd5c9a03.jpeg)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pembangunan ekonomi hijau dapat menjadi prioritas kerja sama dalam ASEAN Plus Three (APT). ASEAN Plus Three terdiri dari negara-negara ASEAN dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka KTT ke-26 ASEAN Plus Three sebagai rangkaian puncak KTT ke-43 ASEAN yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (6/9). Seperti diberitakan Indonesia saat ini tengah memegang keketuan ASEAN. Selama lebih dari dua dekade, sambung Jokowi, ASEAN Plus Three telah membuahkan banyak hasil dan menjadi motor pertumbuhan di kawasan.
"Kita harus terus membuka dan menciptakan peluang-peluang kerja sama baru, dimana pembangunan ekonomi hijau dapat jadi salah satu prioritas ke depan.
Baca juga: Buka KTT Ke-26 APT, Presiden Minta Prioritaskan Pembangunan Ekonomi Hijau
Namun, ia mengingatkan agar ASEAN Plus Three tidak berpuas diri. Ia mengajak pimpinan negara yang hadir membuka peluang kerja sama baru untuk pembangunan ekonomi hijau.
ASEAN, terang Jokowi, sangat menghargai dukungan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, dan Republik Korea untuk pengembangan ekosistem baterai listrik atau electronic vehicle (EV). Jokowi menambahkan bahwa ketiga negara tersebut, juga aktif memberikan dukungan sebagai mitra dalam ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF).
Baca juga: Presiden Dorong Penguatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Bangladesh
"Ini (dukungan 3 negara dalam ASEAN Plus Three) penting bagi kemajuan dan pertumbuhan kawasan. Namun demikian, tujuan tersebut pasti akan terganggu jika perdamaian dan stabilitas di kawasan tidak mampu kita jaga," tuturnya.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak para pimpinan ASEAN Plus Three untuk memiliki kesadaran dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan termasuk menghormati hukum internasional.
"Memiliki rasa yang sama, memiliki kesadaran yang sama, untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dengan terus menghormati hukum internasional," tukasnya. (Z-10)
Terkini Lainnya
Penanggulangan Kemiskinan Lewat Bansos tidak Patut Dibanggakan
Jajaran Kemenkumham Diminta Hindari Judi Online
PKS Dituntut Buktikan Presiden Jokowi Tawarkan Kaesang ke Banyak Parpol Jelang Pilkada Jakarta
PAN Bantah Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Banyak Partai
Viral Ambulans Disuruh Mengalah pada Rombongan Jokowi, Istana Minta Maaf
Nikmati Akhir Pekan, Presiden Jokowi Ajak Jan Ethes dan La Lembah ke Solo Safari
Presiden Jokowi Ajak ASEAN-Australia Perkuat Kemitraan
KTT ASEAN-Australia Momentum Tingkatkan Peluang
Jokowi Bahas Isu Transformasi Digital KTT ASEAN-Australia
Jokowi Paparkan Tiga Kesimpulan KTT ASEAN Ke-42
Kementerian PU-Pera Tingkatkan Fasilitas Labuan Bajo Dukung KTT ASEAN
Ada KTT ASEAN di Jakarta, Pameran Apkasi Otonomi Expo 2023 Pindah ke ICE BSD
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap