visitaaponce.com

100 Pelaku UMKM Ikuti Sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan

100 Pelaku UMKM Ikuti Sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan 
Acara sosialisasi manfaat program BPJS Ketenagakerjaan untuk 100 pelaku UMKM di Jakarta Selatan.(Ist)

BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Jakarta Kebayoran Baru melakukan kegiatan sosialisasi manfaat program kepada 100 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Jakarta Selatan.

Pelaku UMKM berasal dari beragam bidang usaha seperti makanan dan minuman (F&B), fesyen, jasa, dan lainnya.

Sebanyak 100 pelaku UMKM juga merupakan peserta yang mengikuti program Pelatihan Manajemen Berbasis Digital yang dilaksanakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Selatan dan perusahaan aplikasi Labamu di Kantor Wali Kota, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Gelar Promotif dan Preventif Serentak di Seluruh Indonesia

Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Kebayoran Baru Husaini, menyampaikan secara langsung materi  sosialisasi tentang program BPJS Ketengakerjaan kepada para peserta. 

Dalam penjelasannya, Husaini menerangkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan merupakan badan hukum yang disediakan untuk masyarakat dengan tujuan memberikan perlindungan sosial kepada seluruh pekerja dari risiko sosial ekonomi tertentu. 

Jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) tidak hanya untuk pekerja formal, melainkan juga untuk pekerja informal. salah satunya adalah pelaku ekonomi seperti UMKM.

"Kami hadir pada kegiatan ini untuk menyampaikan informasi mengenai program BPJS Ketenagakerjaan. Bagaimana prosedur untuk menjadi peserta dan apa saja hak dan kewajiban serta manfaat apa yang diperoleh pekerja yang sudah terdaftar jadi peserta," ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (10/10).

Baca juga:  Melalui Jimpitan, Seluruh Warga Lingkungan RT Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Husaini lebih lanjut menjelaskan Program Jaminan Kematian (JKM). manfaatnya,  apabila peserta meninggal, tanpa melihat sebab akibat, bahkan meninggal akibat bunuh diri pun ahli waris akan mendapat santunan Rp42 juta. 

"Belum ada asuransi didunia ini yang mau membayarkan kleim peserta yang bunuh diri. Makanya BPJS Ketenagakerjaan itu bukan asuransi tapi jaminan sosial yang langsung keberadaannnya di bawah pemerintah. Tapi karena sifatnya gotong royong dengan coverage area yang besar", ujarnya.

“Dengan melihat manfaat yang akan didapat oleh pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan, saya berharap pekerja informal seperti pelaku UMKM yang hari ini mengikuti program Pelatihan Managemen Berbasis Digital, agar segera mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, “ tutup Husaini.

Sebelum membuka pelatihan Wakil Walikota Jakarta Selatan Edi Sumantri menyambut baik pelatihan UMKM diprakarsai oleh MUI Jakarta Selatan yang bekerja sama dengan Labamu. 

Dalam sambutannya, Edi Sumantri berpesan agar UMKM terus mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang pesat untuk usaha. 

Baca juga: Direktur Perusahaan Penunggak Iuran BPJS Ketenagakerjaan Dijadikan Tersangka

“UMKM jangan sampai ketinggalan, manfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan usaha kita dengan teknologi informasi” ungkap Edi Sumantri. 

Dia juga menekankan bahwa pelaku UMKM harus memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usahanya supaya tidak gulung tikar. 

Direktur Labamu, Arnold Sebastian Egg mengungkapkan beratnya menjadi pengusaha, maka dari itu pelaku UMKM perlu memanfaatkan teknologi untuk membantu pekerjaan.  

Arnold menambahkan, pihaknya telah menyiapkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada para pelaku UMKM yang menjadi pengguna Labamu agar tetap tenang dan aman apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat bekerja. (S-4)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat