ID Food Resrtrukturisasi Utang Rp3,5 Triliun
![ID Food Resrtrukturisasi Utang Rp3,5 Triliun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/1808efba30bf227b930b32f7f2e7c2cf.jpg)
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food yang merupakan holding BUMN Pangan tengah meresrtrukturisasi utang sebesar Rp3,5 triliun.
Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan menuturkan restrukturisasi keuangan dibutuhkan holding pangan, karena anggotanya memiliki masalah keuangan yang cukup besar.
ID Food terdiri dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia (Perindo), PT Berdikari, PT Garam dan RNI yang menjadi induk holding BUMN pangan.
Baca juga : Resmikan Plant Pertama, Kementerian ESDM: PLN Miliki Cara Paling Cepat Hasilkan Green Hydrogen
Pascapembentukan holding sejak Januari 2022, besaran utang anggota ID Food mencapai Rp8,5 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak Rp3,5 triliun kini tengah direstrukturisasi.
"Dari utang sekitar Rp8,5 triliun, yang kita lakukan resrtrukturisasi kurang lebih Rp3,5 triliun terutama di anak-anak perusahaan seperti di PT Sang Hyang Seri, Perindo, dengan teman-teman Himbara," ujar Frans dalam agenda Ngopi BUMN, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/10).
Baca juga : Melalui Pertamina Eco Runfest, Pertamina Ajak Publik Gaya Hidup Ramah Lingkungan
ID Food, sebutnya, menargetkan rescheduling atau penjadwalan kembali pembayaran utang dengan tenor jangka panjang dapat diteken di tahun ini.
"Tandatangan untuk rescheduling payment untuk jangka panjang itu ditargetkan di tahun ini dan semua (pembayaran) ke Himbara," jelasnya.
Frans mengatakan ID Food telah mendapatkan penyertaan modal negara (PM) nontunai sebesar Rp2,6 triliun yang terdiri dari rekening dana investasi (RDI) dan subsidiary loan agreement (SLA) untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan yang tergabung dalam holding BUMN pangan itu.
Pada September lalu, Komisi XI DPR RI diketahui telah menyetujui PMN nontunai tahun anggaran 2023 berupa konversi piutang sebesar Rp2,56 triliun kepada ID Food.
"Kami mendapat PMN nontunai yang sudah disetujui Komisi XI. Ini sangat membantu kita memperbaiki fundamental keuangan kita, sehingga mempengaruhi kapasitas kita untuk melakukan pendanaan dengan pihak lain," pungkas Frans. (Z-5)
Terkini Lainnya
Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang, Pelaku tidak Terima Kena Bunga Tinggi
Pembiayaan Utang hingga Mei 2024 Capai Rp132,2 Triliun
Ini Hal yang Boleh dan tidak Boleh Dilakukan saat Menggunakan PayLater
Airlangga Tolak Isu Defisit Anggaran Lampaui 3%
Terlilit Utang Pinjol, Karyawati PT Sat Nusapersada Nekat Curi 143 Handphone
Izin Usaha Pertambangan untuk Ormas Agama Diklaim tidak Terkait Politik
Apa yang Dimaksud Restrukturisasi KPR? Begini Penjelasannya
Microsoft Rumahkan 1.000 Karyawan
Optimalisasi Restrukturisasi, Garuda Bukukan Pendapatan US$711,98 Juta
UMKM Butuh Stimulus Khusus
Stimulus Restrukturisasi Kredit Berakhir, UMKM Dipastikan tidak Terbebani
Restrukturisasi Kredit Resmi Berakhir
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap