visitaaponce.com

Mak-Mak Disebut Lebih Butuh Pangan Murah Ketimbang Rice Cooker

Mak-Mak Disebut Lebih Butuh Pangan Murah Ketimbang Rice Cooker
Ilustrasi(Ist)

PROGRAM pemberian penanak nasi (rice cooker) gratis bagi masyarakat dikritik. Hal itu dinilai kurang tepat sasaran dalam menjawab kebutuhan faktual masyarakat.

"Yang diperlukan mak-mak hari ini adalah pangan murah. Itu lebih prioritas dibandingkan program bagi-bagi rice cooker," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati dalam keterangan tertulis.

Kurniasih mengatakan pemerintah seharusnya fokus mengendalikan harga pangan. Supaya masyarakat bisa menjangkaunya dengan mudah.

Baca juga: Pemberian Rice Cooker Tak Selesaikan Oversupply Listrik PLN

Selain itu, Kurniasih menyoroti anggaran sekitar Rp340 miliar untuk program tersebut. Dana itu dinilai lebih tepat bila dialihkan untuk subsidi bantuan harga pangan pokok.

"Kebijakan ini juga paradoks karena salah satu menteri meminta agar masyarakat beralih tidak mengonsumsi beras ke ubi-ubian melihat melambungnya harga beras," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Baca juga: Pembagian Penanak Nasi Dinilai Tidak Tepat

Uang negara yang digelontorkan untuk menjalankan program bagi-bagi penanak nasi (rice cooker) secara gratis menembus Rp347,5 miliar. Pengadaan itu diperuntukkan bagi 500 ribu rumah tangga dengan kriteria tertentu.

"Anggaran yang disiapkan untuk program peningkatan konsumsi listrik masyarakat melalui alat masak berbasis listrik (AML) sebesar Rp347,5 miliar untuk 500 ribu rumah tangga," kata Staf Khusus Bidang Komunikasi Strategis Menteri Keuangan Yustinus Prastowo, Minggu, 8 Oktober 2023.

Adapun program tersebut tertuang melalui Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 11/2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga. Beleid itu mengatur kapasitas rice cooker yang diberikan ialah sebesar 1,8 liter hingga 2,2 liter. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat