visitaaponce.com

Perusahaan Pertama Tiongkok Melantai di Bursa Efek Indonesia

Perusahaan Pertama Tiongkok Melantai di Bursa Efek Indonesia
PT Koka Indonesia Tbk pada Rabu 11 Oktober 2023 resmi mencatatkan sahamnya untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.(Dokpri.)

PT Koka Indonesia Tbk pada Rabu 11 Oktober 2023 resmi mencatatkan sahamnya untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham KOKA. Jumlah saham yang dilepas dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini sebanyak 715.333.000 lembar yang mewakili 25% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp128 per saham.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, total pesanan saham perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor umum proyek konstruksi, teknik mesin, teknik geoteknik, desain interior, dan furnitur mencapai 14,96 miliar saham atau tepatnya 14.966.394.800 lembar saham dari rencana 715,33 juta saham. Saham KOKA banyak diminati oleh masyarakat dengan kelebihan permintaan sebanyak 134,24x dari porsi penjatahan terpusat (pooling) saham yang ditawarkan kepada masyarakat.

Koka Indonesia ialah perusahaan kontraktor yang didirikan di 2011 dengan pengalaman signifikan. Selama lebih dari 10 tahun, perseroan telah mengerjakan lebih dari 100 proyek di Indonesia.

Baca juga: ExxonMobil akan Beli Produsen Minyak Pioneer sekitar US$60 Miliar

Perseroan memiliki target pasar tersendiri yakni perusahaan Tiongkok yang ada berinvestasi di Indonesia. Sejumlah kliennya ialah industri pendukung hilirisasi nikel dan baterai kendaraan listrik hingga perusahaan smartphone seperti PT Bright Mobile Technology (OPPO), SGMW Wuling Indonesia, DFSK, VIVO Indonesia,CNEC, PT QMB New Energy Materials, PT Huachin Aluminium Indonesia, PT Kinxiang New Energy Technologies Indonesia, dan PT Chengtok Lithium Indonesia.

Perseroan yang saat ini dikendalikan Gao Jing, warga negara Tiongkok, yang bertindak sebagai pemegang saham pengendali sekaligus direktur utama dari perseroan. Gao Jing menyebutkan bahwa perseroan memiliki beberapa keunggulan salah satunya ialah tergabung dalam Tiongkok-Indonesia Trade Association sehingga perseroan memiliki jaringan yang kuat dengan para perusahaan-perusahaan asing yang berpotensi menjadi klien.

Baca juga: Bank Dunia Sebut Suku Bunga Tinggi Ancam Beberapa Negara

Hingga akhir 2023, Koka diproyeksi memegang kontrak-kontrak senilai Rp200 Miliar. Direktur Keuangan PT Koka Indonesia Michael Albert menjelaskan perseroan optimistis hingga akhir 2023 mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 40% dari tahun lalu, Sebagai informasi tambahan, baru-baru ini Koka menandatangani kontrak senilai Rp81 miliar untuk proyek pembangunan infrastruktur terkait baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) bersama PT Chengtok Lithium Indonesia di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat