IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Stabil di Angka 5 Selama 2023-2024
LAPORAN World Economic Outlook (WEO) edisi Oktober 2023, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa stabil di level 5% selama periode 2023-2024.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi global diprediksi melambat dari 3% pada 2023, menjadi 2,9% pada 2024.
"Dalam pandangan proyeksi IMF, tingkat inflasi negara berkembang, termasuk Indonesia, bergerak lebih teregulasi," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Kamis (12/10).
Baca juga : IMF Rekomendasikan Tiga Langkah untuk ASEAN
Komponen harga komoditas dalam perhitungan inflasi inti tidaklah terlalu besar, di saat dampak dari guncangan ketidakpastian global yang salah satunya datang dari kebijakan moneter Amerika Serikat (AS), memiliki dampak yang lebih terukur pada negara berkembang.
IMF juga mempediksi kebijakan moneter Indonesia akan sejalan dengan inflasi yang tetap landai meski banyak bank sentral negara lain yang masih menerapkan kebijakan moneter agresif.
Baca juga : ADB: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stagnan di 2024
IMF meyakini kebijakan fiskal Indonesia akan tetap stabil dengan ruang fiskal yang memadai, disertai dengan kebijakan pajak yang moderat dan reformasi struktural, realisasi belanja yang berjalan, juga peningkatan belanja modal secara bertahap dalam jangka menengah.
Di sisi lain untuk tahun 2024, IMF mempertahankan pertumbuhan tetap stabil, yang diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stabil di level 5%.
Laju inflasi diprediksi melandai di kisaran 2,5% (yoy) yang juga masih berada dalam kisaran sasaran BI yang sebesar 1,5% - 3,5% (yoy). "Sehingga saat ini dan ke depannya menunjukkan ekonomi Indonesia masih solid sehingga resiliensi Indonesia masih terjaga di tengah ketidakpastian dan peningkatan risiko global," kata Nico. (Z-4)
Terkini Lainnya
Rupiah Melemah, Airlangga: Fundamen Ekonomi Indonesia Kuat
BI Putuskan Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25%
Pemerintah Pastikan Kesiapan APBN untuk Respons Kenaikan BI Rate
Sri Mulyani Soroti Mahalnya Biaya Pinjaman Bank Dunia
Inflasi AS di Atas Konsensus, Ekspektasi Penurunan Fed Fund Rate Mulai Bergeser
Saham AS Terpukul Data Inflasi Terbaru, Harga Emas Melonjak
DBS Perkirakan Rupiah masih Melemah di Kuartal III Tahun Ini
Citibank Serukan Pentingnya Pendidikan untuk Dukung Perekonomian
Pendidikan Berkualitas Unsur Penting Peningkatan Ekonomi
Industri FMCG Punya Potensi Pasar Besar di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Wapres Inginkan Industri Asuransi Syariah Terus Bertumbuh
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap