visitaaponce.com

Kembalikan Kejayaan Kakao Indonesia, Kementan Gandeng BUMN dan Pemda

Kembalikan Kejayaan Kakao Indonesia, Kementan Gandeng BUMN dan Pemda
(KEMENTAN)

KAKAO merupakan salah satu komoditas ekspor perkebunan Indonesia yang selalu berhasil menarik perhatian pasar global. Guna memperkuat kakao Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan terus menggenjot produksi maupun produktivitas hingga turunannya agar memiliki nilai tambah dan mampu bersaing dengan para kompetitor dari negara lain. 

Tuntutan pasar yang kian hari kian rigid membuat posisi tawar kakao perlu diakselerasi. Demi mewujudkan hal tersebut, Ditjen Perkebunan bersinergi dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung. Salah satunya, dengan melakukan penandatanganan MoU Akselerasi Pengembangan Kakao, bersamaan dengan kegiatan Orientasi Lapang Bimbingan Teknis Intensifikasi dan Pengembangan Komoditas Perkebunan, yang dihadiri oleh 94 Ketua kelompok tani (poktan), di Puslitkoka Jember. 

Hal ini sejalan dengan arahan Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi yang meminta agar sigap memperkukuh komoditas perkebunan, termasuk kakao, harus menjadi prioritas untuk dikembangkan agar bisa menjadi nomor satu didunia. 

Baca juga: Kementan Perkuat Kapasitas Petani Milenial Kakao di Malang

“Perkebunan itu komoditasnya berlimpah, tapi harus bernilai tambah dan berdaya saing, termasuk kakao kita harus bisa bersaing dengan kakao dari negara lain. Kakao Indonesia harus bisa terus melejit tembus pasar global,” ujar Plt Mentan. 

Dengan adanya penandatanganan MoU ini, diharapkan sasaran dukungan akselerasi pengelolaan kebun berbasis Big Data, pengoptimalan penerapan Good Agricultural Practices (GAP), pengembangan agribisnis terpadu hulu-hilir, pengembangan SDM dan kelembagaan, kemitraan usaha serta fasilitasi dukungan investasi dan kerja sama dapat terwujud dengan baik.

"Perlunya kolaborasi dan komitmen dari semua pihak termasuk pekebun untuk mendukung pengembangan kopi dan kakao. Peran pemerintah daerah dan lembaga riset sangat vital dalam bentuk komitmen dukungan program," ujar Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan Muhammad Rizal Ismail, saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut, Kamis (19/10).

Baca juga: 5 Ton Biji Kakao dari Manokwari Selatan Diekspor ke Belanda

Rizal menambahkan, dengan adanya minat dan konsistensi pekebun di area Badung diharapkan dapat mendukung optimalisasi terbentuknya pengembangan kawasan sentra hulu kopi dan kakao di Badung, diikuti dengan akselerasi pendataan pekebun melalui Surat Tanda Daftar Perkebunan (STDB) untuk memenuhi traceability.

Lebih lanjut Rizal mengatakan, selain itu, puslitkoka sebagai lembaga riset agar dapat memaksimalkan perannya dalam memberikan asistensi kepada petani baik berupa bimbingan teknis, transfer teknologi maupun diseminasi.

Kepala Dinas Kabupaten Badung menyambut baik komitmen bersama dengan Ditjen Perkebunan dan Puslitkoka, untuk bersama-sama mengembangkan kopi dan kakao di Kabupaten Badung dimana potensi kopi dan kakao di sana cukup besar. “Pemda tentu akan terus memberikan dukungan baik dari hulu hingga ke hilir yang disinergikan dengan sektor pariwisata karena potensi kopi dan kakao di sini cukup besar.”

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Biji Kakao, Petani Diminta Implementasikan Metode Fermentasi

Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, dengan adanya Nota Komitmen tripartit antara Ditjenbun, Puslitkoka dan Dinas Pertanian & Pangan Kabupaten Badung, disertai dukungan, kinerja dan komitmen yang sinergis, akan menghasilkan lompatan dampak yang luar biasa bagi komoditas kakao dan komoditas perkebunan lainnya di Kabupaten Badung. Linearitas program akan semakin diperkuat, dan fokus kerja akan semakin terbentuk. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat