visitaaponce.com

Siemens Energy Cari Bantuan Negara karena Krisis PLTA Miliknya

Siemens Energy Cari Bantuan Negara karena Krisis PLTA Miliknya
Logo Siemens Gamesa.(AFP/Ander Gillenea. )

SIEMENS Energy mengatakan pada Kamis (26/10) bahwa pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah Jerman mengenai penerimaan bantuan keuangan untuk mengatasi masalah pada unit pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) miliknya. Soalnya, hal itu menyebabkan saham perusahaan tersebut anjlok.

Siemens Energy menghadapi masalah jangka panjang di anak usaha Gamesa, sehingga kelompok tersebut melaporkan rekor kerugian kuartal ketiga awal tahun ini. Ini karena biaya yang berkaitan dengan perbaikan masalah teknis pada turbin angin darat.

Dalam perkembangan terakhir mengenai masalah ini, Siemens Energy menegaskan bahwa pihaknya sedang melakukan pembicaraan awal dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk mitra perbankan dan pemerintah Jerman, untuk memastikan akses terhadap peningkatan volume jaminan. Kelompok tersebut telah melihat pertumbuhan pesanan yang kuat sehingga perlu lebih banyak jaminan keuangan untuk proyek-proyek jangka panjang.

Baca juga: TotalEnergies Naikkan Keuntungan meskipun Harga Energi Turun Tahun Lalu

Sahamnya anjlok lebih dari 30% di Bursa Efek Frankfurt setelah pengumuman tersebut. Der Spiegel melaporkan perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan kementerian perekonomian mengenai penerimaan bantuan berupa jaminan beberapa miliar euro. Kementerian tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Perusahaan tersebut memiliki cadangan uang tunai yang melimpah. Namun jaminan diperlukan untuk membantunya terus membiayai kontrak-kontrak besar baru seperti pembangunan jaringan listrik.

Baca juga: Bank Sentral Kanada Pertahankan Suku Bunga Utama 5%

Biasanya perusahaan akan meminta jaminan kepada bank. Namun karena masalah pada unit pembangkit listrik tenaga angin, pemberi pinjaman enggan mengambil risiko lebih lanjut.

Pada Agustus, Siemens Energy melaporkan kerugian bersih sebesar 2,9 miliar euro (US$3,1 miliar) pada kuartal ketiga fiskalnya. Ia terbebani oleh kerugian sebesar 1,6 miliar euro untuk memperbaiki masalah turbin angin.

Dalam pernyataan Kamis, perusahaan tersebut menegaskan kembali bahwa pihaknya sedang menyelesaikan masalah kualitas pada produknya. Dikatakan bahwa karena Gamesa saat ini tidak menyelesaikan kontrak baru untuk beberapa proyek di dalam negeri dan selektif dengan proyek di luar negeri, "Penerimaan pesanan dan pendapatan diperkirakan akan lebih rendah dari ekspektasi pasar untuk tahun fiskal 2024."

Sementara itu, "Kerugian bersih dan arus kas keluar diperkirakan lebih tinggi dari perkiraan pasar," tambahnya. Kekhawatiran yang berkepanjangan di Gamesa mendorong Siemens Energy untuk mengambil kendali penuh atas anak perusahaan yang berbasis di Spanyol tersebut tahun lalu itu. Namun perubahan haluan yang diharapkan itu belum terwujud.

Permasalahan spesifik yang mengganggu Gamesa terjadi pada saat yang penuh tantangan bagi sektor tenaga angin secara umum di Eropa. Meskipun permintaan terhadap energi ramah lingkungan meningkat, sektor ini terdampak oleh kenaikan harga bahan baku, gangguan rantai pasokan yang terus-menerus, dan persaingan yang kuat dari Tiongkok. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat