Ekspor Jerman Alami Penurunan di September
![Ekspor Jerman Alami Penurunan di September](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/ede112fbd3a6c9eb19ccbd904fc4a221.jpg)
EKSPOR Jerman turun 2,4% pada September dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Data resmi menunjukkan itu pada Jumat (3/11). Ini menambah gambaran suram perekonomian terbesar Eropa tersebut.
Ekspor mencapai 126,5 miliar euro (US$134,6 miliar), menurut angka penyesuaian musiman dari badan statistik federal Destatis. Analis FactSet memperkirakan penurunan yang lebih kecil, yaitu hanya dua persen.
Impor juga turun 1,7% dibandingkan Agustus berjumlah 110 miliar euro. Surplus perdagangan negara tersebut--selisih antara ekspor dan impor--turun menjadi 16,5 miliar euro dari 17,7 miliar euro pada Agustus. Ekspor ke negara-negara UE lain turun 2,1%.
Baca juga: Perekrutan Tenaga Kerja AS Melambat Lampaui Perkiraan
Namun, badan tersebut merevisi angkanya untuk Agustus dengan pertumbuhan ekspor sebesar 0,1% dari bulan ke bulan. "Gesekan rantai pasokan, ekonomi global yang lebih terfragmentasi, dan peralihan Tiongkok dari tujuan ekspor yang dinamis menjadi pesaing merupakan faktor-faktor yang membebani sektor ekspor Jerman," kata ekonom bank ING, Carsten Brzeski.
Perdagangan juga tertekan oleh tingginya harga energi, tingginya suku bunga, dan melambatnya permintaan dari mitra ekonomi global utama seperti Tiongkok. "Perdagangan tidak lagi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Jerman yang kuat seperti dulu, tetapi justru menjadi hambatan," kata Brzeski. Ia memperkirakan stagnasi dalam beberapa bulan mendatang.
Baca juga: Tingkat Pengangguran Kanada Naik lagi pada Oktober
Pemerintah Jerman mengatakan pada Oktober bahwa pihaknya memperkirakan perekonomian akan menyusut sebesar 0,4% tahun ini. Angka tersebut merupakan penurunan tajam dari perkiraan sebelumnya. Dana Moneter Internasional (IMF) meyakini Jerman akan menjadi satu-satunya negara maju yang mengalami kontraksi pada 2023, sehingga akan menghambat pertumbuhan zona euro. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
LPEI Ajukan Penambahan PMN Rp10 Triliun untuk Perkuat Ekspor
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Apindo Sebut PHK di Industri TPT Belum Berakhir
Aturan BMAD Dapat Tingkatkan Produksi Industri Keramik Dalam Negeri
Kadin: Wacana Bea Masuk Impor 200% akan Menyulitkan Pengusaha
Soal Demurage dan Dugaan Mark Up Impor Beras, SDR Laporkan Kepala Bapanas dan Dirut Bulog ke KPK
Harga Produk Alat Kesehatan Tinggi karena Industrinya Belum Mapan
Asosiasi Akui Alami Penurunan Produksi Akibat Keramik Impor yang Banjiri Pasar Dalam Negeri
Kebijakan Bea Masuk Antidumping Segera Diterbitkan
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap