Mundurnya Panen Raya Gerus Pendapatan Petani
![Mundurnya Panen Raya Gerus Pendapatan Petani](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/f2c312302d0119d81fc0d232c56fedee.jpg)
KOORDINATOR Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan, mundurnya panen raya di tahun depan, berdampak pada pengurangan pendapatan petani.
Dengan penguasaan lahan di bawah satu hektare (ha), rata rata pendapatan petani sebesar Rp600 ribu-Rp900 ribu per bulan. Jumlah ini diperkirakan akan menyusut karena mundurnya panen raya.
Sementara, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprediksi puncak musim panen padi di awal tahun 2024 terjadi pada Mei-Juni, mengalami perlambatan dua bulan dari Maret-April.
Baca juga : Pengamat Minta Bapanas Dorong Bulog Maksimalkan Serap Gabah Petani
"Tentu saja risiko yang dihadapi bagi keluarga petani itu penurunan pendapatan. Dengan adanya El Nino, pendapatan yang dicapai setengah dari kondisi normal, atau lebih berkurang lagi," ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (12/11).
Said mengatakan dengan kemarau panjang akibat El Nino telah memukul buruh tani. Dengan kondisi air yang terbatas, maka tidak ada kemungkinan bagi petani untuk menanam sesuai biasanya. Para petani terancam kehilangan pekerjaan karena sawah garapannya kering.
"Tiadanya kegiatan menanam tentu meniadakan pendapatan. Saat ini, seperti di Indramayu, untuk menyiasati situasi ini, para petani memilih ke kota menjadi buruh untuk mendapatkan pendapatan," jelas Said.
Baca juga : Kendati Hadapi El Nino, Bupati Pinrang Syukuri Panen Melimpah Berkat CSA
"Jika situasi ini tidak diantisipasi, maka beban bagi petani semakin berat," terangnya.
Senada, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menuturkan dampak mundurnya panen raya menyebabkan cashflow atau arus keuangan rumah tangga petani berkurang.
Pada 2024, Rusli menyebut bulan puasa jatuh pada pertengahan Maret dan Lebaran pada pertengahan April 2024. Ketika panen raya jatuh pada dua bulan tersebut, maka petani bisa menuhi kebutuhan Lebaran dengan hati gembira karena ada hasil panen yang bisa dijual.
Baca juga : Mentan SYL Targetkan Kabupaten Bantaeng Tiga Kali Panen
"Namun jika panen bergeser, maka tidak demikian," ucapnya dihubungi terpisah.
Selain dampak ke petani, peniliti Indef itu mewaspadai dampak lain dari mundurnya panen raya. Yakni, dikhawatirkan akan ada beban inflasi ganda menjelang puasa, dan Lebaran 2024. Ini disebabkan oleh siklus inflasi menjelang puasa, selama puasa dan menjelang Lebaran.
Rusli menuturkan ketika panen raya baru terjadi pada Mei-Juni maka ada potensi harga beras yang melonjak tinggi. Hal ini, katanya, berbeda apabila panen raya terjadi pada Maret-April. Harga beras cenderung bisa ditekan saat puasa akibat pasokan yang melimpah.
Baca juga : Pengamat Ungkap Polemik Soal Panen Raya Padi dan Impor Beras
"Jadi, beban ganda inflasinya berasal dari kenaikan harga menjelang puasa, selama puasa dan menjelang lebaran ditambah harga beras masih tinggi," ucap Rusli.
Ia meminta pemerintah untuk memastikan stok beras aman agar bisa memenuhi pergeserean dua bulan panen raya, terutama daerah-daerah yang bukan penghasil padi. (Z-5)
Baca juga : Penen Raya Kok Impor, Pengamat Minta Bulog Evaluasi Keputusan Impor Beras 2 Juta Ton
Terkini Lainnya
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Jhonlin Group Teken MoU dengan SANY Group
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap