Venture Builder untuk Startup Berbasis Alam, Terratai Raih Pendanaan USD 2 Juta
![Venture Builder untuk Startup Berbasis Alam, Terratai Raih Pendanaan USD 2 Juta](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/0cb6f68f98a2bf632ef9011927f96083.jpg)
PADA Rabu (22/11), Terratai, venture builder terkemuka Asia yang didedikasikan untuk mendorong investasi ke perusahaan rintisan atau startup berbasis alam mengumumkan sebuah kemitraan baru dengan UBS Optimus Foundation dan Swiss Re Foundation.
Kemitraan tersebut didukung pendanaan awal senilai lebih dari USD 2 juta untuk meluncurkan program di Indonesia, dengan potensi untuk diperluas ke Asia Tenggara di tahun-tahun mendatang.
Dukungan dari UBS Optimus Foundation dan Swiss Re Foundation akan diarahkan pada pengembangan dan peningkatan skala cohort (kelompok) pertama bisnis rintisan yang Terratai dampingi, yang dapat menunjukkan dampak terukur pada perlindungan alam dan keanekaragaman hayati.
Baca juga: Laporan Lengkap Soal Lanskap Venture Capital di Indonesia Diluncurkan
Dampak tersebut diharapkan dapat dibuktikan melalui beragam pengukuran yang dilakukan secara ketat.
Termasuk di antaranya: mitigasi karbon dan penghindaran emisi, perlindungan keanekaragaman hayati dan pengelolaan spesies, perlindungan dan pemulihan habitat, serta peningkatan layanan ekosistem.
“Kemitraan antara Terratai, UBS Optimus Foundation dan Swiss Re Foundation merupakan sebuah bukti dari komitmen kolektif kami untuk meninjau ulang bagaimana modal bisa disalurkan untuk solusi berbasis Alam (nature-based solutions) dan merupakan sebuah langkah penting dalam proses menjembatani kekurangan pembiayaan global senilai USD 800 miliar per tahun untuk melindungi dan memperbaiki alam kita," ujar Matt Leggett, CEO dan Pendiri dari Terratai.
"Kolaborasi ini melanjutkan dukungan awal dari RS Group, yang sejak awal menyadari bahwa jika kita ingin melindungi dan memperbaiki alam secara sistemik dan mendukung komunitas yang bergantung hidupnya langsung dari alam, kita harus secara radikal mengevaluasi bagaimana kita menghargai alam dalam konteks ekonomi kita," papar Leggett,
Baca juga: Kreta Launching di Batam, Siap Jadi Partner Pemasaran Brand di Dunia Digital
"Dukungan dari UBS Optimus dan Swiss Re Foundation ini memungkinkan kami untuk melakukan akselerasi upaya mengidentifikasi bisnis model yang berbeda dan dapat melindungi bentang tanah dan laut yang paling rentan di Indonesia," paparnya.
Kedua foundation memberikan dukungan yang sesuai dan fasilitasi investasi rintisan yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan ini untuk tumbuh berkembang, dan membuka jalan ke aktivitas ekonomi yang memperhatikan kelestarian alam.
Maya Ziswiler, CEO UBS Optimus Foundation, menambahkan,"Indonesia ada di garis depan perjuangan global melawan perubahan iklim."
"Lebih dari setengah permukaan tanah Indonesia ditutupi oleh hutan, dan sangat penting bagi kita untuk melindungi ‘modal alam’ ini dengan bantuan solusi-solusi berbasis alam." jelasnya.
Baca juga: SoftBank Group Catat Kerugian Juli-September akibat Start-up Bangkrut
"Kami percaya dengan kekuatan kemitraan untuk bisa menghadirkan solusi-solusi yang inovatif dan bisa ditingkatkan skala dampaknya," ucap Maya Ziswiler.
"Kemitraan baru kami dengan Terratai untuk melindungi keanekaragaman hayati dan penghidupan yang layak dari masyarakat di Indonesia, dan seiring waktu di Asia Tenggara, adalah sebuah contoh yang sempurna bagaimana UBS Optimus Foundation menginkubasi usaha-usaha yang membawa dampak positif," terangnya.
Stefan Huber Fux, Director at Swiss Re Foundation, menyampaikan,"Misi Terratai sejalan dengan komitmen kami untuk membangun dunia yang lebih tangguh (resilient)."
"Kami sangat bersemangat dapat mendorong solusi-solusi berbasis alam, yang merupakan sebuah fokus utama dalam komitmen strategis kami untuk membangun bersama suatu ekosistem yang dinamis dengan peluang investasi untuk solusi yang memiliki dampak positif tidak hanya pada lingkungan tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal," terangnya. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Transformasi Digital Indonesia melalui Inovasi Startup
Inner Drive, Potret Perjalanan Inovasi Rintisan dalam Film Dokumenter
Sky Horizon 2023 Bawa AP II ke Era Digitalisasi Teknologi Kecerdasan Buatan
Danamas Bangun Kemitraan dengan Ribuan Peternak Ayam
Young Entrepreneurs Summit The 12th UI Studentpreneurs: Tempat Berkumpulnya Startup
Startup Gravel Beri Solusi Cari Tukang Melalui Aplikasi
Bank Sampah harus Berbadan Hukum untuk Permudah Akses Pembiayaan
UMKM Perajin Blangkon di Yogyakarta Diberikan Pembiayaan dan Pendampingan
BNI Dorong Pertumbuhan Bisnis Milik Diaspora di Jepang
Bank DKI Beri Pembiayaan untuk Pengadaan Bus Transjakarta
Kepastian Kuota FLPP 2024 Jadi Tantangan Pemerintahan Prabowo-Gibran
MPX Logistik Terima Pembiayaan Usaha Rp75 Miliar dari Bank Mandiri
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap