Direktur Muda TPN Ganjar-Mahfud Sebut Investasi dan Transaksi Digital Wajib Rupiah
![Direktur Muda TPN Ganjar-Mahfud Sebut Investasi dan Transaksi Digital Wajib Rupiah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/626b75618e9f913aea7c218958ea3cfb.jpg)
DIREKTUR Muda Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Renard Widarto, menyinggung perlunya kedaulatan digital dalam ekosistem digital Indonesia.
Dalam Indonesia Digital Summit yang diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Hotel Four Seasons, Selasa (28/11/2023), Renard Widarto berbicara tentang potensi ekonomi Indonesia digital yang mencapai Rp 4.500 triliun pada tahun 2030.
Untuk mewujudkan ekosistem digital yang unggul, menurut Renard, diperlukan empat pilar utama, yaitu SDM, infrastruktur, industrialisasi, dan kedaulatan digital.
Baca juga: Di Bogor, Anies Janji Wujudkan Layanan Transportasi Umum seperti di Jakarta
Di bidang SDM, Renard memaparkan bagaimana negara perlu hadir di setiap kehidupan. Mewakili Ganjar-Mahfud, Renard menyampaikan janji gratis PAUD hingga SMA serta satu keluarga miskin satu sarjana yang merupakan program andalan Ganjar-Mahfud di bidang pendidikan.
Dalam acara yang dihadi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, serta juru bicara pemenangan semua calon presiden, Renard menggarisbawahi kewajiban penggunaan rupiah di setiap investasi dan transaksi digital.
Bahkan dana investasi dan transaksi harus menggunakan lalu lintas bank dalam negeri agar manfaat terhadap perekonomian, benar-benar dirasakan oleh Indonesia.
Selain itu, diperlukan penegakan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan data pribadi sesuai aturan yang sudah ada, juga kemudahan regulasi bagi pelaku ekonomi digital lokal.
Baca juga: Santri dan Diaspora di Jerman Deklarasikan Laskar Santri Anies-Muhaimin
Menyebutnya sebagai industrialisasi digital, Renard memaparkan bagaimana misi Ganjar-Mahfud menjadikan Indonesia sebagai produsen laptop dan ponsel lokal dari hulu ke hilir, bukan sekedar merakit.
Pemerataan internet cepat, kurikulum digital sesuai perkembangan zaman, hingga pembangunan pusat data di dalam negeri, menjadi prasyarat yang akan disiapkan agar Indonesia benar-benar bisa memanfaatkan bonus demografi dan mengubahnya menjadi dividen demografi.
“Pertumbuhan ekonomi 7% adalah suatu keharusan yang akan kita capai dengan optimisme, dimotori oleh ekonomi digital. Ekonomi digital harus menciptakan kekuatan ekonomi baru, tidak hanya sekedar memindahkan ekonomi konvensional ke platform digital,” ucap Renard. (S-4)
Terkini Lainnya
Pilihan Oposisi Ganjar belum Sikap Resmi PDIP
Kubu Ganjar-Mahfud Pastikan Amicus Curiae tidak Bisa Intervensi Putusan MK
Logis 08 Yakin MK Tolak Gugatan Paslon 01 dan 03
Kubu 03 Ganjar-Mahfud MD Serahkan Kesimpulan PHPU pada 16 April
Megawati Dinilai Kecewa dengan Jokowi
Ini Harapan 3 Tim Hukum Capres dengan Kehadiran Menteri-Menteri Jokowi di Sidang MK
Kunker di 2 Perusahaan, Pj Gubernur Jateng Cek Kondisi Ketenagakerjaan dan Perkembangan Usaha
BKPM: Indonesia Negara Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Terintegrasi
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
Pemerintah dan Industri Farmasi perlu Sepakat Turunkan Harga Obat di Pasaran
Bangun Pabrik Ketiga, Frisian Flag Investasi Rp3,8 Triliun
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap