Kementerian ESDM Harap CNI Jadi Pionir Ekosistem EV Battery
![Kementerian ESDM Harap CNI Jadi Pionir Ekosistem EV Battery](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/079e68ee7be95962534a80c3e0449a5f.jpg)
KEMENTERIAN Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) menjadi pionir ekosistem electric vehicle (EV) battery.
"Semoga PT CNI menjadi pionir electric vehicle battery di Indonesia," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Yose Rizal, saat melakukan monitoring pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) CNI Group di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (28/11).
Sebagai Obyek Vital Nasional (OVN) dan Proyek Strategi Nasional (PSN), PT CNI yang merupakan salah satu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendapat perhatian besar dari Kementerian ESDM.
Baca juga: CNI Group Dukung Penuh Kebijakan Hilirisasi Nikel Presiden Jokowi
Apalagi Menteri ESDM, menurut Yose, hilirisasi yang dicanangkan Presiden RI, banyak melibatkan pengusaha dalam negeri sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
Karena itu, Yose Rizal berharap PT CNI senantiasa berkomunikasi dengan pihaknya, khususnya jika terjadi kendala berkaitan dengan perizinan dan pihak ESDM akan segera menyelesaikannya.
"Komunikasikan jika ada kendalanya berkaitan perizinan. Kalau dokumennya sudah benar dan lengkap sesuai persyaratan aturan perundang-undangan, dalam satu dua hari segera kami selesaikan," kata Yose Rizal.
Sementara President Director PT CNI, Abdul Haris Tatang menyampaikan apresiasi kepada Kementerian ESDM karena begitu peduli kepada PT CNI, sekaligus menetapkan sebagai OVN dan PSN.
Baca juga: Perusahaan Ceria Nugraha Indotama Bantah Lakukan Pencemaran Lingkungan
"Saat ini, fasilitas smelter PT CNI, semua mesin dan material dari China sudah tiba di Wolo, dan sebagian besar telah terpasang dan selanjutnya yang tinggal beberapa persen akan dilakukan pemasangan berkelanjutan," jelasnya.
Adapun smelter PT CNI menggunakan 2 teknologi utama, yakni teknologi Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan kapasitas 4×72 MVA, terdiri dari 4 Iajur produksi untuk mengolah bijih Nikel Saprolite yang ditargetkan rampung 2024 dan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk mengolah bijih nikel Limonite (bijih nikel kadar lebih rendah) untuk menghasil baterai kendaraan listrik yang ditargetkan rampung 2026.
"Pengolahan HPAL akan memiliki kapasitas produksi sebesar 293,200 ton dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang di dalamnya terkandung 120.000 ton Logam nikel dan lebih dari 11.500 ton cobalt," ujar Tatang.
Baca juga: Tren Kendaraan Listrik Meningkat, Ceria Sambut Positif
Total kapasitas produksi dari smelter nikel RKEF ini nantinya dapat menghasilkan sekitar 252.000 ton Ferronikel (FeNi) dengan kandungan 22% Nikel atau sekitar 55.600 ton nikel di dalamnya.
Produk FeNi ini yang akan diproses lebih lanjut dan dikonversi menjadi Ni Matte dengan kandungan 74% nikel, yang akan digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.
“Persiapan Pabrik Ni Matte telah memasuki procurement equipments dan pembangunannya akan dilaksanakan pada kwartal pertama tahun 2024”,ungkap Tatang.
Lebih lanjut Tatang menegaskan, bahwa seluruh aktifitas pembangunan industri maupun penambangan PT Ceria dan fasilitas penujungnya menerapkan prinsip dan kaidah Environment, Social and Governance (ESG). (S-4)
Terkini Lainnya
Menhub: Tamu VIP HUT RI di IKN Harus Pakai Kendaraan Listrik
BRIN: Ekosistem Kendaraan Listrik masih belum Matang
Membedah Fitur Pintar pada Mobil Listrik NETA V-II
Pemerintah akan Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik
Menhub: Kendaraan Listrik di IKN mulai Beroperasi Agustus 2024
Tren Penjualan Terus Naik, Serapan Motor Listrik Capai 40%
Ojol Pakai Motor Listrik, Langkah Strategis Dorong Masifnya Kendaraan Listrik di Indonesia
Volvo Bidik Asia Pasifik, Bangun Pusat Baterai di Shanghai
Jokowi dan PM Jepang Kishida Bahas Perubahan Protokol IJEPA
Direktur IBC Beberkan Keuntungan dari Hilirisasi Baterai Listrik
Pemerintah Akui Insentif Kendaraan Listrik Salah Sasaran
Pasar Mineral Energi Bersih Melonjak hingga US$320 Miliar
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap