visitaaponce.com

Kemenperin Lantik 385 Calon Tenaga Kerja Otomotif yang Siap Kerja

Kemenperin Lantik 385 Calon Tenaga Kerja Otomotif yang Siap Kerja
Pada Selasa (28/11/2023), Politeknik STMI Jakarta melantik 385 lulusan pada tahun 2023.(Ist)

KINERJA industri otomotif nasional cukup positif. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) dari industri alat angkutan atau otomotif sebesar Rp55,47 triliun pada kuartal III/2023.

Nilai tersebut naik 7,31% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year) atau tahun 2022 yang sebesar Rp51,69 triliun.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung kinerja industri otomotif, salah satunya dengan penyediaan SDM kompeten.

Baca juga: Pendidikan Vokasi Harus Relevan dengan Pembangunan Ekonomi

Melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI), Kemenperin menaungi Politeknik STMI Jakarta yang memiliki konsentrasi di bidang otomotif.

Pada Selasa (28/11/2023), Politeknik STMI Jakarta melantik 385 lulusan pada tahun 2023, yang terdiri dari 315 lulusan sarjana terapan dan 70 lulusan Program Pendidikan Setara D1.

Dari jumlah lulusan tersebut, 66% lulusan telah bekerja sebelum wisuda dan target 100% lulusan sudah bekerja setelah enam bulan lulus.

“Selamat kepada para wisudawan Program Sarjana Terapan dan Program Pendidikan Vokasi Setara Diploma I Politeknik STMI Jakarta. Kalian merupakan putra dan putri terbaik yang akan mewarnai dan menentukan masa depan bangsa Indonesia,” ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan dalam keterangan, Rabu (29/11).

Baca juga: Melalui Politeknik STMI Jakarta, Kemenperin Tingkatkan Jumlah SDM Otomotif

Politeknik STMI Jakarta memiliki lima Program Studi Sarjana Terapan yaitu Teknik Industri Otomotif, Sistem Informasi Industri Otomotif, Administrasi Bisnis Otomotif, Teknik Kimia Polimer dan Teknologi Rekayasa Otomotif

Politeknik STMI Jakarta menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi dual system dengan pola 5-2-1 untuk seluruh program sarjana terapan, yaitu 5 semester belajar di kampus, 2 semester belajar dan praktik di industri, dan 1 semester tugas akhir.

"Selain mahir dalam praktik, mahasiswa Politeknik STMI Jakarta juga memiliki kemampuan akademik yang mumpuni. Hal tersebut tercermin dari tugas akhir mahasiswa yang satu di antaranya telah dipublikasikan di jurnal internasional, dan dua tugas akhir dipublikasikan di jurnal nasional," lanjut Masrokhan.

Masrokhan mengakui bahwa pola kerja masyarakat di dunia terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Karena itu, beliau memberi pesan agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan cepat.

Baca juga: Gandeng Dunia Industri, Politeknik STMI Kerja Sama Penyusunan Kurikulum

“Disrupsi di berbagai sektor menuntut adaptasi yang cepat dengan munculnya pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan penguasaan keahlian baru. Terus melakukan adaptasi dengan perkembangan industri global,” pesannya.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang link and match dengan industri, Politeknik STMI Jakarta terus melakukan penguatan kerja sama dengan industri.

Pada tahun 2023, terdapat 68 industri yang telah bermitra dengan politeknik ini. Angka tersebut meningkat dari 44 mitra industri pada 2022.

“Empat dari 68 mitra menandatangani MoU dengan Politeknik STMI Jakarta. Keempat mitra tersebut yaitu PT Kawasaki Motor Indonesia, PT Padma Indah Prima Perkasa, PT Cipta Metal Mandiri, dan PT Guna Sena Putra Sejahtera,” ujar Direktur Politeknik STMI Jakarta, Mustofa. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat