Urusan Perut Rakyat Jauh Lebih Penting Ketimbang Proyek Mercusuar IKN
ANGGOTA Komisi VI DPR RI Amin AK menilai urusan perut rakyat jauh lebih penting ketimbang proyek-proyek mercusuar. Karena itu, ia mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak ‘keukeuh’ dan jor-joran membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menurut Amin, pemerintah tidak perlu memaksakan penggunaan APBN dengan mengobral insentif untuk pembangunan IKN, termasuk insentif pajak.
Pemenuhan kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, serta memprioritaskan rakyat dalam pemulihan ekonomi lebih mendesak.
Baca juga: Presiden Akui Investor Asing di IKN masih Nol
“Pemerintah merilis tingkat pertumbuhan ekonomi sangat baik, namun hal itu tidak tidak dirasakan rakyat. Kenaikan harga kebutuhan pokok, sulitnya pupuk bagi petani, dan naiknya biaya kebutuhan lainnya terus membebani rakyat,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Jumat (15/12/2023).
Ia menambahkan, Pemerintah memang menggelontorkan dana untuk program bantuan sosial, namun itu hanya menyasar pada 20 persen kelompok masyarakat terbawah.
Sementara berbagai insentif yang dikeluarkan, termasuk subsidi kendaraan listrik dinilai terlalu terfokus untuk 10 persen kelompok masyarakat teratas.
Sementara itu, kalangan kelas menengah bawah yang rentan jatuh menjadi kelompok miskin, harus bergulat melawan kenaikan berbagai kebutuhan pokok. Bank Dunia memperkirakan sebanyak 40 persen penduduk Indonesia tergolong rentan untuk bisa jatuh miskin sewaktu-waktu.
Baca juga: Jokowi Ajak Investor Asing Agresif Berinvestasi di Indonesia
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) merilis data Survei Konsumen per Oktober 2023 yang menunjukkan banyak warga Indonesia harus menggunakan tabungannya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BI mencatat rasio tabungan terhadap pendapatan per Oktober 2023 turun jauh dibandingkan posisi sebelum pandemi Covid-19 atau Oktober 2019.
“Jika kondisi perekonomian rakyat tak juga membaik, sampai kapan mereka mampu bertahan?” ujar politikus Fraksi PKS ini.
Lebih lanjut Amin mengatakan, kelompok menengah ini memang bukan warga miskin, namun kondisinya rentan.
Guncangan akibat melambungnya harga-harga bahan pokok yang terus menerpa sepanjang tahun 2023, mendorong mereka ke tubir jurang kemiskinan.
Baca juga: Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN setelah 17 Agustus 2024
Fenomena meroketnya jumlah pinjaman online (pinjol) di Indonesia menunjukan tingginya tekanan hidup yang dirasakan masyarakat. Hingga Agustus 2023 saja, tercatat jumlah pinjaman online sudah mencapai Rp20,53 triliun.
“Mayoritas pinjaman nilainya Rp500 ribu – Rp 1 juta. Setiap bulan mereka berganti-ganti sumber pinjaman (aplikasi pinjol). Hal itu menunjukan praktik gali lubang tutup lubang. Ini tentu berisiko gagal bayar,” beber Amin.
Karena itulah Amin mendesak pemerintah untuk menghentikan proyek-proyek mercusuar dan mengedepankan program pemulihan ekonomi, yang dampaknya nyata dirasakan rakyat.
Menurut Amin, terus naiknya anggaran perlindungan sosial setiap tahun, menunjukan masyarakat rentan miskin makin besar. Pada RAPBN tahun anggaran 2024, anggaran perlinsos direncanakan sebesar Rp493,5 triliun.
“Jangan sampai terjadi salah arah kebijakan pemulihan ekonomi. Harusnya program tersebut berdampak pada perbaikan kehidupan sosial ekonomi sebagian besar rakyat,” pungkasnya. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Erick: Progres Proyek Lapangan Upacara dan Istana Negara IKN Capai 78 Persen
Kantor Kemenko 1 di IKN Tampung Petugas Upacara HUT ke-79 RI
Perusahaan Tiongkok Siap Investasi Rp13 Triliun di Kalimantan Timur
IKN Dinilai Sudah Bermasalah Sejak Awal
Polisi: Bule yang Sebut Ibu Kota Koruptor Nepotisme Bukan di IKN
3 Tahun Berturut-turut, Sucor AM Terima Penghargaan dari The Asset
Family Office Harus Didukung Kepastian Hukum dan Keamanan Data
Investor Kripto di Indonesia Capai 20 Juta
Luhut soal Family Office: Uang Orang Tajir Nangkring di Indonesia
2 Investor Eropa Mundur dari Proyek Nikel, ESDM: Kita Cari Mitra Lain
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap