visitaaponce.com

Polbangtan Kementan Adopsi K-Smart Farm dalamPelatihan Petani Muda

Polbangtan Kementan Adopsi K-Smart Farm dalam Pelatihan Petani Muda
Pakar dari Korsel Kwang Woo Lee memberi pemaparan dalam Short Term Training K-Smart Farm 2023 di Aula Polbangtan Bogor, Jawa Barat.(Ist)

POLITEKNIK Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mengadakan kegiatan Short Term Training K-Smart Farm 2023 di Aula Polbangtan, Bogor, baru-baru ini atau Selasa (19/12/2023).

Selaras dengan kegiatan pelatihan singkat pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) memang sedang gencar mendorong penerapan teknologi dalam berbagai sektor.

Pada 2023, Polbangtan Bogor menerima hibah berupa K-Smart Farm dari pemerintah Korea Selatan (Korsel). Salah satu tujuan dari proyek tersebut adalah peningkatan kapasitas petani muda tentang implementasi K-Smart Farm dan Smart Greenhouse di Indonesia.

Baca juga: Teaching Farm Polbangtan Sukses Membudidayakan Ayam Broiler

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa petani milenial mempunyai peran penting dalam melanjutkan pembangunan di sektor pertanian.

“Tunjukkan bahwa petani milenial dapat menjadi pionir untuk peningkatan kapasitas pertanian dan petani. Kita harus bekerja keras, cepat, cermat dan akurat. Tinggalkan cara-cara lama dan gunakan cara-cara baru berbasis internet of things,” kata Dedi dalam keterangan pers, Sabtu (23/12/2023)..

Kegiatan Short Term Training diikuti 50 peserta terpilih dengan berbagai latar profesi diantaranya penyuluh, petani milenial, alumni, dan mahasiswa. 

Antusias peserta sangat terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.

Baca juga: Mahasiswa Polbangtan Kementan Raih Prestasi pada Debat Internasional

Training dibuka dengan pemaparan langsung dari PM of development of K–Smart Farm in Indonesia, Kwang Woo Lee. 

Dalam paparannya, Lee menjelaskan mengenai status dan arah perkembangan pertanian Korea dan overview tentang teknologi Smart Farm di Korsel.

Pada kesempatan yang sama, hadir narasumber dari Kementan yakni Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung, Abdul Roni Angkat.

Dalam paparannya, Roni menyebutkan bahwa Low Cost Smart Farming adalah sebuah konsep manajemen pertanian menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian. 

Baca juga: Teaching Factory Polbangtan Kementan Sukses Bantu Kelahiran Sapi Ongol

Banyak keuntungan yang diperoleh dari Smart Farming di antaranya meningkatkan efisien waktu kerja, mengurangi biaya produksi secara signifikan, meningkatkan pendapatan petani, dan meningkatkan produksi pertanian.  

Training ini juga mendatangkan praktisi yang mumpuni yaitu General Manager Nudira Fresh, PT Nudira Sumber Daya Indonesia, Indra Bachtiar.

Indra menyebutkan sarana penunjang agribisnis hortikultura dan florikultura yang sangat mendukung upaya peningkatan produksi dan kontinuitas produk di antaranya green house. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat