Ekonomi Global Melambat 2,8 Persen, Konsumsi Domestik Masih Menopang di Dalam Negeri
![Ekonomi Global Melambat 2,8 Persen, Konsumsi Domestik Masih Menopang di Dalam Negeri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/1afc5cd3779dff9b2546679108fa8e68.jpeg)
BANK Indonesia melihat pertumbuhan ekonomi dunia melambat dengan ketidakpastian pasar keuangan yang mereda.
“Ekonomi global diprakirakan tumbuh sebesar 3,0% pada 2023 dan melambat menjadi 2,8% pada 2024,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Januari 2024, Rabu (17/1).
Ekonomi Amerika Serikat (AS) dan India tetap kuat didukung konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 6%
Sementara itu, ekonomi Tiongkok melambat seiring dengan tetap lemahnya konsumsi rumah tangga dan investasi sebagai dampak lanjutan dari pelemahan kinerja sektor properti, serta terbatasnya stimulus fiskal.
Penurunan inflasi di negara maju, termasuk AS, berlanjut, meski masih berada di atas sasaran, sementara inflasi Tiongkok menurun dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Siklus kenaikan suku bunga kebijakan moneter negara maju, termasuk Fed Funds Rate (FFR), diprakirakan telah berakhir meskipun masih bertahan tinggi pada semester I 2024, dengan kemungkinan akan mulai menurun pada semester II 2024.
Baca juga: Bank Indonesia tengah Persiapkan Fitur Baru untuk QRIS dan BI Fast
Imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah negara maju, termasuk US Treasury, menurun secara gradual tapi masih berada di level tinggi sejalan dengan premi risiko jangka panjang (term-premia) terkait besarnya pembiayaan fiskal dan utang pemerintah AS.
“Tekanan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia juga berkurang,” kata Perry.
Perkembangan tersebut mendorong berlanjutnya aliran masuk modal asing dan mengurangi tekanan pelemahan nilai tukar di emerging market, termasuk Indonesia.
Ke depan, beberapa risiko global tetap perlu dicermati karena dapat memengaruhi ketidakpastian perekonomian dunia, seperti berlanjutnya ketegangan geopolitik, pelemahan ekonomi di sejumlah negara utama, termasuk Tiongkok, serta kepastian waktu dan besarnya penurunan suku bunga moneter negara maju, khususnya FFR.
Dari domestik, pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut ditopang oleh permintaan dalam negeri.
Pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan dalam kisaran 4,5-5,3%, didorong oleh konsumsi dan investasi sejalan dengan akselerasi belanja Pemerintah pada akhir tahun dan percepatan penyelesaian beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pada 2024, pertumbuhan ekonomi diprakirakan meningkat dalam kisaran 4,7-5,5% didukung oleh permintaan domestik utamanya berlanjutnya pertumbuhan konsumsi, termasuk dampak positif penyelenggaraan pemilu, serta peningkatan investasi khususnya bangunan sejalan dengan berlanjutnya pembangunan PSN termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sementara itu, kinerja ekspor diprakirakan belum kuat sebagai dampak perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas. Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), prospek LU Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, Informasi dan Komunikasi, Konstruksi, serta Transportasi dan Pergudangan diprakirakan tetap tumbuh baik.
Sementara secara spasial, pertumbuhan yang baik diprakirakan terjadi di seluruh wilayah, terutama Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua) sejalan dengan dampak positif hilirisasi mineral, serta Jawa akibat permintaan domestik yang masih kuat.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan domestik,” kata Perry. (Z-10)
Terkini Lainnya
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Pemerintah Tekan Inflasi Komponen Harga Bergejolak sejak Tengah 2022
Inflasi Turun, Langkah Mitigasi tetap Dilakukan
Kemenkeu: Penurunan Kemiskinan Beri Harapan pada Ekonomi Indonesia
Rupiah Dibuka Melemah di level Rp16.370 per Dolar AS pada Selasa 2 Juli 2024
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
Ketergantungan Konsumsi Dalam Negeri Sebabkan Impor Indonesia Naik
Pemerintah Jamin Hak Masyarakat yang Butuh Elpiji Subsidi
Pacu Industri untuk Dongkrak Pertumbuhan
CoRE Beri Catatan Ekonomi Indonesia di Awal Tahun
Kebutuhan Masyarakat Tinggi sebabkan Kejahatan Meningkat
Pelambatan Indeks Keyakinan Konsumen Diprediksi Terjadi Hingga Maret
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap