Tiga Cawapres Didesak Paparkan Gagasan Konkret soal Transisi Energi
Koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam gerakan energi terbarukan mendesak ketiga calon wakil presiden (cawapres) yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD memaparkan gagasan konkret terkait kebijakan transisi energi di debat keempat Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Cerah, Agung Budiono, yang tergabung dalam koalisi tersebut berharap, dalam debat cawapres yang digelar, Minggu (21/1), ketiga kontestan fokus menawarkan strategi untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan. Itu harus dilakukan agar Indonesia dapat segera mengakhiri ketergantungan terhadap energi fosil.
“Visi dan kebijakan tiap cawapres untuk mengurangi ketergantungan energi fosil secara konkret dinanti banyak pihak. Kami menanti seberapa ambisius arah transisi energi dari ketiga cawapres itu," ujar Agung dalam keterangan resmi, Sabtu (20/1).
Baca juga: 2.000 Personel Polri Siap Amankan Debat Cawapres
Ia mengungkapkan dalam dokumen visi-misi, ketiga capres punya komitmen untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan di Tanah Air. Ketiganya juga menjanjikan pensiun dini PLTU secara bertahap. Strategi yang lebih rinci untuk mencapai janji-janji tersebut perlu jadi fokus dalam debat cawapres mendatang.
Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Hadi Priyanto menyampaikan lambatnya pencapaian target energi terbarukan di pemerintahan saat ini harus menjadi pembelajaran penting bagi pemerintahan selanjutnya. Akselerasi pembangunan proyek energi terbarukan harus menjadi prioritas dan melibatkan partisipasi masyarakat.
Baca juga: Ekonom: Solusi Transisi Energi dari Gibran cuma Gimik
“Kami berharap para kandidat punya konsep yang jelas pada proses demokratisasi energi dalam hal pelibatan masyarakat dan dorongan menyeluruh, baik mekanisme insentif maupun dukungan riset pengembangan transisi energi," ungkapnya.
Adapun, Inisiator dari PilahPilih.id mengatakan debat capres seharusnya menjadi ajang yang membuat masyarakat lebih memahami dan mendukung proses transisi energi. Pembahasan yang berkutat pada adu jargon, istilah dan singkatan yang rumit, dan tidak dipahami masyarakat awam justru membuat debat menjadi minim esensi.
“Kita akan lihat apakah dalam debat nanti para cawapres akan memberikan solusi dan memunculkan gagasan kebijakan konkret yang benar-benar menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat atau hanya menambah jargon atau singkatan baru saja,” kata Mutia. (Z-11)
Terkini Lainnya
Pertamina Komitmen Perkuat Jaringan Gas Rumah Tangga
Pertamina Dorong Akses Pendanaan Hijau melalui Sustainable Finance Framework
Bumi Sedang Tidak Baik, Transisi Energi Diminta Segera Dilakukan
Pemerintah Diminta Tentukan Prioritas PLTU yang Bisa Dipensiunkan
Pemerintah Sebut Ada 3 Proyek Prioritas dalam Kerja Sama AZEC
Masa Depan Industri Energi Surya di Indonesia Dianggap Cerah
Gugatan Terhadap Jokowi di PN Jakpus Ditolak, Pengacara: Bukti Tuduhan Selama ini tidak Benar
Ahli : Ada Pengakuan Diam-Diam Anies-Ganjar Soal Keabsahan Pencalonan Gibran
Ahli: Penetapan Gibran Sebagai Cawapres tak Perlu Ubah Peraturan KPU
KPU Diklaim Tak Langgar Etika Terima Pendaftaran Gibran
Permintaan Ganti Gibran Sebagai Cawapres Prabowo Dinilai Aneh
Anies Baswedan Dijodohkan dengan Airlangga di Pilpres 2024
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap