visitaaponce.com

Penjualan Mobil pada Januari Turun, Kenapa

Penjualan Mobil pada Januari Turun, Kenapa?
Calon pembeli didampingi tenaga penjual melihat mobil bekas yang dijual di showroom mobil bekas di Gading Serpong, Tangerang, Banten.(Antara/Muhammad Iqbal)

PENJUALAN wholesales mobil di Indonesia pada Januari 2024 turun -18,4% (MoM) dan -26,1% (YoY) ke level 69,6 ribu unit. Penurunan penjualan pada Januari 2024 ditekan oleh melemahnya penjualan dari hampir seluruh brand.

Rinciannya penjualan Toyota dan Lexus (-34,7% MoM, -27,2% YoY), Mitsubishi (-1,5% MoM, -26,3% YoY), Honda (-0,1% MoM, -46,7% YoY), Suzuki (-17,1% MoM, -6,8% YoY), Wuling (-48,4% MoM, +271,5% YoY). Secara bulanan, penjualan Daihatsu, yang sempat mengalami kendala skandal keamanan, dan Hyundai masing-masing mengalami kenaikan sebesar +12,2% (MoM)dan +3,3% MoM.

"Namun, kedua brand tersebut mengalami penurunan secara tahunan sebesar -21,1% (YoY) dan -26,2% (YoY)," kata Investment Analyst Stockbit Sekuritas Michael Owen Kohana, Jumat (16/2). Dari segi pangsa pasar, rincian performa masing-masing brand, yaitu Toyota dan Lexus turun ke level 30,3% (dibandingkan Desember 2023: 37,9% dan Januari 2023: 30,8%).

Baca juga : Merek dan Tipe Mobil bagi Keluarga Muda serta Harga Bekasnya

Kemudian Daihatsu naik ke level 20,6% (dibandingkan Desember 2023: 15%, dan Januari 2023: 19,3%). Mitsubishi, Honda, dan Suzuki masing-masing naik ke level 12,9%, 12,1%, dan 8,8% (dibandingkan Desember 2023: 10,7%, 9,9%, dan 8,7%).

Adapun pangsa pasar Astra International (IDX: ASII) berada di level 54,6% pada Januari 2024 (dibandingkan Desember 2023: 55,9%, dan Januari 2023: 53,8%). "Data penjualan mobil yang relatif lemah berpotensi memberikan sentimen negatif terhadap saham otomotif seperti Astra Internasional (ASII), Indomobil Sukses Internasional (IMAS), Astra Otoparts (AUTO) dan Dharma Polimetal (DRMA)," kata Michael.

Penurunan penjualan pada Januari 2024 dipicu oleh beberapa faktor, seperti melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, mengatakan kepada Stockbit bahwa lemahnya penjualan mobil dipicu oleh diperketatnya leasing approval serta calon pembeli mobil yang cenderung untuk wait and see menunggu kepastian hasil pemilu.

Baca juga : Daihatsu Toyota Tarik lagi 320.000 Mobil dan Perpanjang Penutupan Pabrik

"Selain itu, kami menilai penurunan penjualan mobil juga dipengaruhi oleh euforia calon pembeli mobil yang menunggu peluncuran beberapa beberapa brand mobil listrik baru di Indonesia, seperti BYD dan Vinfast," kata Michael. Peluncuran resmi dan detail atas penjualan mobil BYD dan Vinfast berlangsung pada acara IIMS yang berlangsung pada 15–25 Februari 2024. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat